Kredit Macet BPR di Jambi Melonjak Jadi 2,83 Persen
Itu terlihat dari angka kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) yang terus terkerek.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jambi sepertinya memberikan tanda peringatan. Itu terlihat dari angka kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) yang terus terkerek.
Terjadi peningkatan persentase NPL dari 1,63 persen menjadi 2,83 persen. Padahal, ketentuan Bank Indonesia maksimal NPL sebesar 5 persen.? Walaupun dari sisi aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pembiayaan kredit turut pula terjadi peningkatan.
Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Jambi, P Hasuruan Manik mengatakan NPL meningkat karena pengaruh dari harga komoditas karet dan kelapa sawit yang anjlok.
"Dari sisi aset meningkat 5 sampai 10 persen, DPK dan kredit juga meningkat tapi dibanding tahun lalu pertumbuhan melambat. Dan ini akan memperburuk NPL, tapi mungkin akhir tahun bisa turun," katanya kepada Tribun, Senin (26/8/2013).
Dia bilang kinerja BPR tergantung pada mekanisme pasar, apalagi suku bunga saat ini naik. Sehingga tabungan dan deposito naik akan menambah cost BPR. "Jika bunga kredit jadi naik, ini akan jadi beban masyarakat," katanya.
Ia berharap, inflasi turun dan dibarengi menguatnya rupiah terhadap dolar AS. Jadi, sebutnya, perekonomian bisa kembali stabil.
Sementara itu dari data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi kinerja BPR pada triwulan II 2013 dari jumlah aset, DPK dan penyaluran kredit mengalami pertumbuhan positif.
Jumlah aset seluruh BPR di Provinsi Jambi sebesar Rp 691,96 miliar atau meningkat 0,93 persen dibanding pada triwulan sebelumnya Rp 685,56 miliar. Sementara itu, jumlah DPK oleh BPR di Provinsi Jambi meningkat sebesar Rp 5,18 miliar (1,03%) menjadi Rp 506,70 miliar. Sedangkan jumlah penyaluran kredit juga mengalami peningkatan sebesar Rp 34,19miliar(6,57%) menjadi Rp 554,23 miliar.
"Sejalan dengan bank umum, LDR BPR juga menunjukkan peningkatan 569 bps dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari 103,69% menjadi 109,38%," kata Deputi kepala perwakilan BI Jambi, Poltak Sitanggang.