Apersi Desak Pemerintah Tunda Kenaikan Harga Rumah
Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) meminta agar pemerintah menunda kenaikan harga
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) meminta agar pemerintah menunda kenaikan harga properti.
Apersi ingin agar kenaikan rumah bisa diundur sampai akhir tahun 2013 sebab akhir tahun ini sektor perbankan dalam memberikan kredit dipermudah.
"Akhir tahun banyak bank akan mempermudah mendapatkan kredit rumah," ujar Ketua DPP Apersi versi Munas Jakarta Anton R Santoso, Kamis (5/9/2013) malam.
Anton mengingatkan jika harga rumah dinaikkan saat ini, banyak pencari properti akan kesulitan mencari rumah hunian pertama. Selain itu daya beli masyarakat berkurang saat ini akibat inflasi dan melemahnya mata uang rupiah.
"Coba pikirkan jangan sembarangan menaikkan harga rumah, daya beli turun saat ini," ungkap Anton.
Anton menambahkan kenaikan harga rumah memang tidak bisa dihindari, mengingat situasi ekonomi global saat ini. Pengembang rumah pun akan kesulitan jika harga dinaikkan 8 sampai 10 persen sesuai kebijakan pemerintah.
"Kenaikan harga rumah pasti terjadi, karena situasi ekonomi, nanti jadi bumerang, pengembang kena dampak, kalau rumah nggak laku siapa yang mau bayar," jelas Anton.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.