Rider Harus Impor Kapas Australia
Kualitas produk kapas buruk yang dimiliki petani Indonesia rupanya berkualitas buruk
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kualitas produk kapas buruk yang dimiliki petani Indonesia rupanya berkualitas buruk. Produk kapas Indonesia tidak bisa dipakai membuat bahan katun.
Kondisi ini membuat PT Mulia Knitting Factory, produsen Rider harus mengimpor kapas dari Australia sebagai bahan baku pembuatan pakaian dalam berbahan katun yang dinilai paling cocok untuk kondisi tanah air.
"Kapas Indonesia paling cocok hanya sebatas digunakan untuk bantal guling. Sesungguhnya saya tidak ikhlas, tapi tidak mungkin menggunakan karena jika dipaksakan akan mudah putus," kata Manager PT Mulia Knitting Factory (Rider), CH Budianto saat temu media akhir pekan lalu.
Di singgung mengenai pelemahan rupiah terhadap dollar, terdakwa Budianto mengungkapkan, belum akan menaikkan harga pakaian dalam, terkait tingginya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Kami tetap bertahan tidak menaikkan harga jual karena masih memiliki stok kapas yang telah didatangkan sebelum dolar naik. Kenaikan akan berdampak pada penjualan. Meski kenaikan harga akan berdampak buruk ke konsumen. Kami akan terus bertahan sekuatnya. Persediaan kapas masih ada," katanya.
Stok bahan baku kapas impor ini akan habis akhir bulan ini. Produk Rider terdiri dari celana dalam, hingga kaos dalam, mulai dari anak-anak sampai dewasa. (Eko Sutriyanto)