TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - Melalui "kicauan" pada Kamis (13/9/2013), Twitter berencana menjual sebagian sahamnya ke publik (Initial Public Offering/IPO).

Penjualan saham perdana Twitter ini akan menjadi penjualan saham perusahaan berbasis teknologi yang paling dinantikan, setelah penjualan IPO Facebook Inc. Investor menaksir nilai Twitter, perusahaan yang didirikan oleh Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams tahun 2006, akan lebih dari 10 miliar dollar AS.

Tapi sayangnya Twitter tidak memberikan banyak detail mengenai rencananya melantai di bursa Amerika. Penghasilan Twitter sendiri cukup mengesankan, menurut konsultan advertising eMarketer Twitter akan mengantongi pendapatan 583 juta dollar AS pada 2013.

Sayangnya, begitu perusahaan mengajukan permohonan secara resmi kepada otoritas Amerika untuk IPO, maka mereka akan segera memasuki periode yang dinamakan quite period. Artinya mereka tidak boleh berbicara apa pun kepada pers.

Bahkan menurut website Securities and Exchange Commission (SEC), yaitu badan pengawas perusahaan di pasar modal Amerika, sebuah perusahaan bisa memasukkan prospektus dengan kategori rahasia jika perusahaan itu masuk dalam kategori perusahaan yang tumbuh cepat dengan pendapatan kurang dari 1 miliar dollar AS.

Jadi investor mana yang siap mendapatkan hasil besar, kalau Twitter sampai akhirnya betul-betul IPO?

Perusahaan ini sebenarnya mempunyai banyak pendukung, tapi yang akan mendapatkan banyak keuntungan tentunya investor yang membiayai perusahaan ini paling awal.(Djumyati Partawidjaja/Kontan)