Jamsostek Tetapkan Skema Investasi Menjadi BPJS
PT Jamsostek (Persero) berpandangan akan tetap fokus memberi manfaat kepada peserta setelah nanti bertransformasi
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jamsostek (Persero) berpandangan akan tetap fokus memberi manfaat kepada peserta setelah nanti bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Hal ini juga berdasarkan apa yang terjadi (best parctice) di negara-negara maju.
"Jadi Jamsostek meminta agar pemerintah mempertahankan skema pengelolaan investasi yang berlaku saat ini, untuk tetap memberikan manfaat optimal bagi peserta," kata Dirut PT Jamsostek (Persero) Elvyn G. Masassya dalam siaran persnya, Selasa (17/9/2013).
Menurut dia, selama ini Jamsostek telah memberikan imbal hasil sebesar dua digit. "Kami berharap minimal tetap dapat melakukan investasi dalam penyertaan saham, deposito, obligasi dan penyertaan langsung properti," ujarnya.
Menurut Elvyn, hal itu merupakan praktik terbaik (best practice) yang dilakukan BPJS di sejumlah negara maju. Seperti di Singapura dan Malaysia, bisa melakukan investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan melalui sejumlah portofolio investasi.
Selain manfaat tersebut, pihaknya juga berharap agar program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) yang selama ini ada di Jamsostek tetap dipertahankan dan harus dikembangkan. Hal itu juga untuk memberi tambahan manfaat kepada para peserta.
Elvyn berpesan kepada Askes yang akan bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan untuk menarik masuk 40 juta pekerja masuk dalam program kesehatan Askes. "Kan tidak semua otomatis jadi peserta, makanya mereka harus di-attract (diberi daya tarik), sehingga mereka nantinya juga dapat uang muka perumahan," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.