Jerman Hibah Rp 7 T Untuk Bangun Energi Panas Bumi di Indonesia
Jerman menggelontorkan anggaran sebesar 485 juta euro untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jerman menggelontorkan anggaran sebesar 485 juta euro untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia. Nilai investasi tersebut sama halnya dengan nilai Rp 7 triliun.
Dari total 485 juta euro, anggaran yang terbesar dipakai untuk program pengembangan energi panas bumi (geothermal) sekira 295 juta euro. Kerjasama pengembangan panas bumi dengan anggaran tersebutt, merupakan pinjaman paling besar konsensional dalam sejarah.
"Perlu kami sampaikan, ini sudah di gagas lama, dan pemerintah Jerman sudah melakukan cooperation dan ini sudah merupakan lanjutannya," ujar Dirjen Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Robert Pakpahan, Selasa (17/9/2013).
Persiapan untuk program investasi ini sudah dimulai tahun 2010, hingga saat ini sudah dilakukan identifikasi dari lokasi proyek yang cocok untukpembangkit listrik panas bumi.
Adapun lokasi yang ditentukan adalah Seulawah Agam, Provinsi Aceh dan lokasi lain yang memiliki potensi geotermal tinggi.
Proyek lainnya adalah sistem pengolahan limbah kota yang akan diterapkan di lima kota besar di Indonesia. Proyek ini akan mengurangi polusi dari limbah rumah tangga dan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya
"Proyek ini senilai 75 juta euro untuk mengurangi emisi di dalam negeri," ungkap Robert.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.