Fuad Rahmany Enggan Bikin Target Penerimaan Pajak
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Fuad Rachmany mengaku tak berani membuat target penerimaan pajak.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Kementerian Keuangan, Fuad Rachmany mengaku tak berani membuat target penerimaan pajak.
Hal ini disebabkan sektor tambang batu bara sebagai penyumbang terbesar pemasukan negara, masih terpuruk akibat krisis di benua Eropa.
"Saya tidak mau bikin proyeksi penerimaan pajak apakah sesuai target atau tidak yang jelas sektor ekspor masih belum membaik sehingga berdampak pada target penerimaan pajak," ujar Fuad, Senin (23/9/2013).
Meski pada awal tahun Ditjen Pajak telah memproyeksikan target penerimaan pajak dalam APBN-P 2013 sebesar Rp 995 triliun, namun Fuad menjadi pesimistis akan angka pemasukan tersebut.
Fuad pun menegaskan, Ditjen Pajak akan terus melakukan berbagai upaya untuk menggenjot penerimaan pajak agar sesuai target. Dua upaya tersebut adalah menambah konsultan pajak dan menggenjot sektor properti.
"Ditjen Pajak dalam waktu 3 bulan ke depan sebelum akhir tahun untuk meningkatkan penerimaan pajak," ungkap Fuad.
Dalam menggenjot sektor properti, Ditjen Pajak saat ini melakukan pemeriksaan besar-besaran. Fuad pun yakin sektor properti bisa membantu menyumbang penerimaan negara.
"Masih dalam proses pemeriksaan belum ada angkanya, tapi dari hasil pemeriksaan sementara ternyata sektor properti cukup positif meningkatkan penerimaan negara," kata Fuad.