Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penggunaan Energi Listrik Lebih Hemat, US$ 10 Sen/Hari

Indonesia ingin mendorong negara anggota APEC agar melakukan inovasi energi, terutama energi listrik.

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Penggunaan Energi Listrik Lebih Hemat, US$ 10 Sen/Hari
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Menteri ESDM, Jero Wacik (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan 

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA- Indonesia ingin mendorong negara anggota APEC agar melakukan inovasi energi, terutama energi listrik. Penggunaan energi listrik lebih hemat jika dibandingkan penggunaan energi yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hal tersebut diutarakan Menteri ESDM Jero Wacik saat menjadi pembicara di Universitar Udayana, Denpasar Bali. Menurutnya saat ini pengguna listrik terus meningkat, sementara stoknya semakin menipis.

Oleh karena itu, Indonesia ingin mendorong negara anggota APEC untuk melakukan inovasi energi listrik. Karena jumlah pembangkit listrik yang menggunakan BBM juga semakin menipis dan harganya kian mahal.

"Indonesia mendorong seluruh negara melakukan inovasi terutama energi listrik. Karena energi listrik yang berasal dari BBM semakin menipis dan suatu saat akan habis. Seluruh Menteri anggota APEC sepakat mengembangkan energi baru dan terbarukan secara massif," kata Jero dalam pernyataannya, Minggu (29/9/2013).

Jero menerangkan, energi listrik yang menggunakan energi baru dan terbarukan, pemakaiannya akan lebih hemat. Rata-rata hanya US$ 10 sen per hari. Sedangkan bila menggunakan energi dari BBM, maka penggunaannya bisa mencapai US$ 40 sen per hari, bahkan lebih.

"Ini bertujuan untuk menjaga ketahanan energi dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Indonesia saat ini sedang mengupayakan mengadakan energi baru dan terbarukan," paparnya.

Berita Rekomendasi

Beberapa energi baru dan terbarukan itu, kata Jero, seperti tenaga surya, tenaga air, tenaga angin, panas bumi atau geothermal dan sebagainya. Menurutnya potensi energi baru dan terbarukan sangat besar di Indonesia. Selain semua energi tersebut dinilainya sangat mudah, murah, dan sangat efektif.

Dalam kesempatan tersebut, Jero juga mengimbau agar masyarakat membudayakan hemat energi. Menurutnya jika semua orang hemat, maka beban negara untuk menyiapkan energi akan lebih ringan.

"Orang berpikir, listrik ini listrik saya. TV, AC, punya saya, saya yang bayar. Betul, tapi negara yang menyiapkan energi itu sangat sulit. Harus keluar uang banyak, waktu dan tenaga. Masa keluar rumah untuk matikan lampu tidak bisa? Tidak nonton TV, matikan TV juga tidak bisa. Ini kan keterlaluan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas