Pemerintah Dorong Penggunaan Batubara dan Gas untuk Bahan Bakar
Untuk mengurangi dampak pengurangan impor minyak Bahan Bakar Minyak (BBM) di negara-negara ASEAN, Pemerintah Indonesia
Penulis: Sanusi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Untuk mengurangi dampak pengurangan impor minyak Bahan Bakar Minyak (BBM) di negara-negara ASEAN, Pemerintah Indonesia bakal menawarkan penggunaan bahan bakar yang berasal dari batubara dan gas bumi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, mengatakan semua negara khususnya di ASEAN merasa bahwa beban impor minyak itu menekan ekonomi negara ASEAN. Jadi ketergantungan kepada minyak ini pelan-pelan harus ditinggalkan.
"Kami semua sepakat pindah ke gas dan batubara. Dulu batubara kita anggap sebagai pembangkit listrik yang mencemari lingkungan. Tapi sekarang dengan teknologi ultra super critical untuk batubara," kata Jero Wacik, Sabtu (5/10/2013).
Selain batu bara pemerintah juga mendorong penggunaan energi terbarukan. Pasalnya, sejumlah negara ASEAN termasuk Indonesia memiliki sumber daya yang sangat melimpah untuk digarap menjadi energi terbarukan. Ini mesti digarap dengan cepat dan masif karena inilah harta negara-negara ASEAN yang belum tergarap dengan baik.
"Sejumlah energi terbarukan yang belum tergarap dengan baik yaitu geothermal, tenaga air dan tenaga surya," katanya.
Terkait geotermal, Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RTT) sudah membahas dengan sejumlah menterinya dan mengunjungi Indonesia untuk merealisasikan hal tersebut.
"Jelas kita punya sumber dayanya. RRT sudah berkomitmen untuk menanamkan modalnya," jelas Jero.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.