Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penjualan Semen Tahun Ini Melambat

Penjualan semen tahun ini tampaknya mulai melambat

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Penjualan Semen Tahun Ini Melambat
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Pekerja memindahkan semen dari truk pengangkut ke kapal yang akan menuju ke Palembang Sumatera Selatan, di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Senin (18/2/2013). Menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), permintaan semen di pasar domestik pada kuartal pertama 2013 diprediksi tumbuh 10 persen. Sepanjang tiga bulan pertama tahun lalu, penjualan semen mencapai 12,63 juta ton sedangkan untuk kuartal I tahun ini bisa mencapai 13,9 juta ton. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA. Penjualan semen tahun ini tampaknya mulai melambat. Buktinya: sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan semen hanya mampu tumbuh kurang dari 10%.

Menilik data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen di dalam negeri selama sembilan bulan pertama tahun ini hanya 41,5 juta ton, tumbuh 5,3% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sebagai perbandingan, selama Januari sampai September 2012, penjualan semen nasional mampu tumbuh 15%. Kala itu, penjualan semen pada periode tersebut mencapai 39,4 juta ton.

Ketua ASI Widodo Santoso mengatakan, tren pelambatan pertumbuhan penjualan semen sampai kuartal III 2013 ini tak lepas dari volume konsumsi yang sudah lumayan tinggi pada tahun lalu. "Sehingga tahun ini angka pembandingnya juga cukup tinggi," katanya belum lama ini.

Widodo mengakui, pada tahun lalu, tren penjualan semen melonjak tinggi lantaran pertumbuhan permintaan baik ritel maupun untuk proyek besar jauh lebih tinggi ketimbang tahun 2011. Meski begitu, ia bilang, secara volume, permintaan semen tetap tumbuh dari tahun ke tahun.

Kenaikan permintaan semen, kata Widodo, terutama menjelang akhir tahun akan lebih banyak yang berasal dari proyek-proyek besar milik pemerintah. Namun, "Sebagian besar masih dalam bentuk semen kemasan," jelasnya.

Sementara itu, jika dilihat dari peta penyebarannya, selama sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan penjualan semen tertinggi di pasar domestik terjadi di kepulauan Nusa Tenggara. Widodo bilang penjualan semen di wilayah ini selama Januari hingga September tumbuh 8,6% menjadi 2,4 juta ton.

Berita Rekomendasi

Sedangkan penjualan semen di Jawa dan Kalimantan masing-masing hanya tumbuh 7,1% sepanjang Januari - September 2013. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan semen di Jawa mencapai 23,3 juta ton. Sedangkan di Kalimantan, konsumsinya mencapai 3,1 juta ton.

Tapi pertumbuhan penjualan semen di beberapa daerah masih jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 7%. Antara lain di Sulawesi yang naik 3,3% dan Sumatra yang cuma tumbuh 1%. Bahkan, permintaan semen di Maluku dan Papua justru minus 1,5%.

Meski pasar semen dalam negeri melambat, namun produsen semen BUMN PT Semen Indonesia Tbk masih mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan 14,3% sejak awal tahun hingga kuartal III-2013. Sepanjang Januari hingga September 2013, penjualan Semen Indonesia di pasar domestik mencapai 18,2 juta ton. Angka penjualan ini tumbuh 14,46% dari periode yang sama tahun 2012 yang sebanyak 15,9 juta ton. (KONTAN/Tendi Mahadi)

Tags:
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas