Jawa Barat Tawarkan 6 Potensi Panas Bumi dalam WJIE 2013
BKPPMD Jabar, menawarkan enam potensi geothermal selama West Java International Expo (WJIE) 2013, di Trans Hotel Bandung.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Badan Koordinasi Promosi Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jawa Barat (Jabar), menawarkan enam potensi geothermal (panas bumi) selama West Java International Expo (WJIE) 2013, di Trans Hotel Bandung.
Penyelenggaraan WJIE ini untuk menarik minat investor masuk ke Jabar. "Kami juga menawarkan sejumlah potensi lain seperti empat proyek jalan tol, peternakan, pertanian, serta perikanan," ujar Ketua BKPPMD Jabar Dadang Muhammad Masoem, dalam acara Gala Dinner WJIE 2013 di Trans Hotel Bandung, Selasa (22/10/2013) malam.
Dadang menyebutkan, target investasi masuk ke Jabar pada 2013 senilai 62,7 triliun. Realisasi hingga triwulan kedua senilai Rp 32 triliun. Namun, ia mengaku belum mengetahui nilai realisasi pada triwulan ketiga. "Saya belum menerima jumlah investasinya tapi perkiraan mencapai 60 persen dari target," katanya.
Komposisi investasi yang masuk, ucapnya, terbagi sama rata antara asing dan lokal. Inventasi sektor manufaktur paling banyak diminati, sekitar 30 persen dari investasi yang masuk. Jika dilihat dari negara asal investor, empat negara tetangga masih sebagai investor terbesar. Untuk tahun depan, Jabar menaikkan target nilai investasi yakni Rp 75 triliun.
"Sekitar 60 persen inventasi asing di Jabar berasal dari Jepang, Taiwan, Singapura, dan Korea Selatan," ujar Dadang.
Selain mengharapkan dari expo, BKPPMD Jabar berpromosi ke luar negeri. Dalam waktu dekat BKPPMD Jabar mengunjung Turki yang meminati investasi di sektor agroindustri. Sebelumnya, pihaknya mengunjungi Selandia Baru. Khusus soal geothermal, sekitar 27 persen dari total potensi 20.000 mW geothermal di Indonesia ada di Jabar.
BKPPMD Jabar mencatat sekitar Jabar memiliki panas bumi sekitar 6.101 megawatt electrical (mWe) terbagi dalam 2.184 mWe sumber dan 3.237 mWe cadangan. Di antara sumber panas bumi yang dimanfaatkan adalah Kamojang sebesar 140 mWe, kemudian area Derajat 145 mWe, area Gunung Salak 330 mwe, dan area Wayang Windu 110 mWe.
Dadang mengatakan geothermal potensial di Jabar ditemukan di 43 area yang tersebar di 11 kota dan kabupaten. Satu di antara yang belum tersentuh adalah Gunung Galunggung, Tasikmalaya.
Asisten Daerah Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Jabar, Iwa Karniwa, mengatakan perlu investasi besar untuk mengolah panas bumi. "Teknologi mahal karena kita belum kuasai," katanya pada acara yang sama.
Pengolahan geothermal, imbuhnya, sangat penting karena merupakan energi terbarukan. WJIE juga menawarkan investasi untuk pembangunan bandara Kertajati, Majalengka dan pengembangan agrobisnis.
Honorary Consul of Republic of Poland, Mariola Pawlowska, mengatakan sebuah perusahaan di negaranya menyediakan dana senilai 50 juta dolar AS untuk diinvestasikan di sektor agrobisnis. Sejauh ini, pihak Mariola masih menunggu kabar dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar soal lokasi yang ditawarkan untuk industri agrobisnis tersebut. (tom)
Lokasi Potensi Panas Bumi di Jabar
1. Cibeureum Parabakti, Kab Bogor 952 mW
2. Pangalengan, Kab Bandung 846 mW
3. Kamojang-Darajat, Kab Garut 1.465 mW
4. Karaha-Cakrabuana, Kab Garut 700 mW
5. Tangkuban Parahu, Kab Bandung Barat 190 mW
6. Tampomas, Kab Subang 100 mW
7. Cisolok Cisukarame, Kab Sukabumi 183 mW