Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Permudah Layanan Jasa Keuangan, Indosurya Life Diluncurkan

Sukses yang selanjutnya akan lebih dikenal dengan nama Indosurya Life

Penulis: Arif Wicaksono
zoom-in Permudah Layanan Jasa Keuangan, Indosurya Life Diluncurkan
Ilustrasi [erusahaan asuransi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAIndosurya Group, sebuah kelompok usaha lokal nasional, hari ini meresmikan beroperasinya unit bisnis baru di sektor jasa keuangan yaitu PT Asuransi Jiwa Indosurya. Sukses yang selanjutnya akan lebih dikenal dengan nama Indosurya Life.

Kehadiran perusahaan asuransi jiwa ini akan semakin melengkapi unit bisnis Indosurya Group di sektor jasa keuangan yang meliputi bisnis jasa pengelolaan dana melalui Indosurya Asset Management, jasa sekuritas melalui Asjaya Indosurya Securities dan bisnis jasa pembiayaan dengan bendera PT Indosurya Inti Finance. 

Group CEO Indosurya, Henry Surya mengatakan, keputusan untuk terjun ke bisnis asuransi jiwa merupakan bagian dari upaya Indosurya Group untuk menciptakan integrasi layanan jasa keuangan kepada nasabah dan masyarakat Indonesia.

Melalui integrasi layanan keuangan tersebut, Indosurya Group berharap bisnis jasa keuangan akan tumbuh semakin kuat dan mampu melayani lebih banyak nasabah di seluruh Indonesia.

“Kami berharap kehadiran Indosurya Life akan semakin memudahkan nasabah Indosurya Group dan  masyarakat luas untuk mendapatkan jasa layanan keuangan secara lengkap baik berupa produk asuransi, sekuritas, pengelolaan dana maupun jasa pembiayaan,”ujar Henry Surya dalam keteranganya  di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Kamis (31/10/2013).  

Pendirian Indosurya Life telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 11 September 2013 sesuai surat keputusan dari OJK Nomor KEP-95/D.05/2013.

Sebagai langkah awal, perrusahaan telah menyetorkan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 100 miliar. Menurut K.C.Wong, Technical Advisor Indosurya Group, Indosurya Group memilih untuk mendirikan perusahaan asuransi baru karena strategi ini dinilai sebagai langkah yang tepat untuk membangun integrasi dan sinergi dengan unit bisnis keuangan lainnya.

Berita Rekomendasi

“Indosurya Group memilih mendirikan perusahaan baru karena kami sangat serius dan memiliki komitmen tinggi untuk dapat memberikan jasa layanan keuangan terbaik kepada nasabah dan masyarakat Indonesia. Kami akan terus memperkuat Indosurya Life dengan memberikan dukungan baik dari aspek finansial, jaringan maupun integrasi bisnis dengan seluruh unit bisnis Indosurya Group,” ujar Wong. 

Direktur Indosurya Life, Sukawati Lubis menjelaskan, pada tahap awal Indosurya Life akan memasarkan produk-produk asuransi jiwa tradisional seperti produk Term Life, Personal Accident dan Endowment yaitu produk proteksi sekaligus investasi.

Setelah itu perusahaan akan mengembangkan produk Unit Link. Untuk memasarkan produk-produk tersebut, Indosurya Life akan membuka jaringan kantor pemasaran di berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Surabaya, Medan, Bali, Palembang, dan Pekanbaru.

“Kami optimis dengan pengalaman, jaringan dan dukungan teknologi serta sumber daya manusia terbaik, Indosurya Life dapat menjadi bagian dari industri asuransi nasional dalam melayani kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk asuransi jiwa. Pada tahap awal kami akan memaksimalkan jaringan yang sudah dimiliki oleh Indosurya Group di berbagai kota di Indonesia,” jelas Sukawati.

Menurut Sukawati Lubis, potensi asuransi jiwa di Indonesia masih sangat besar mengingat penetrasi asuransi jiwa masih rendah. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mencatat, sampai tahun 2012 dari total penduduk Indonesia sebanyak 240 juta jiwa hanya sekitar 18 persen atau 43,7 juta jiwa yang memiliki perlindungan asuransi jiwa.

Dari jumlah itu  hanya 11 juta atau 4,5 persen penduduk yang memiliki asuransi jiwa individu. Disisi lain, lebih lanjut Sukawati Lubis mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten diatas 5,9 persen  dalam 5 tahun terakhir telah melahirkan kelas menengah dalam jumlah sangat besar.

Riset Lembaga Konsultan Asing Boston Consulting Group (BCG) di tahun 2013 memperkirakan, jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2012 sekitar 74 juta dan akan meningkat hingga 141 juta di tahun 2020 mendatang.

Pada tahun 2020 populasi kelas menengah di 22 kota seperti Palembang, Makassar, Batam, Semarang, Pekanbaru, dan Padang diperkirakan akan mencapai lebih dari 1 juta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas