Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia dan Jepang Sepakati Harga Akuisisi Inalum

Pemerintah sepakat mengakuisisi PT Indonesia Asahan Aluminium dari Jepang dengan nilai 556,7 juta dolar AS

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Indonesia dan Jepang Sepakati Harga Akuisisi Inalum
TRIBUN/DANY PERMANA
Menteri Perindustrian MS Hidayat (kiri) ditemani Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi (kanan) memperhatikan foto-foto karya Pewarta Foto di Kantor kementrian Perindustrian, Jakarta, Selasa (7/5/2013). Pameran foto bertajuk Membangun Industri Hijau dan talkshow fotografi secara resmi hari ini dibuka oleh Menperin. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah sepakat mengakuisisi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dari Jepang dengan nilai 556,7 juta dolar AS. Kesepakatan nilai buku Inalum sudah dicapai sejak kemarin.

"Saya hanya menjawab singkat saja soal Inalum, kesepakatan harga sudah tercapai secara resmi kemarin," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat, Kamis (28/11/2013).

Untuk pengumuman direksi dan program lainnya, pemerintah akan memberitahukan nanti setelah kesepakatan akuisisi selelsai. Rencananya semua pengumuman dilaksanakan awal bulan depan.

"Akan diumumkan nanti hanya termination agreement saja yang diupayakan di Indonesia pada tanggal 9 atau 10 Desember," ungkap MS Hidayat.

Hidayat juga akan melakukan konsolidasi kembali dengan pihak Jepang. Hal tersebut untuk menunggu jawaban dari pihak Jepang mengenai nilai akuisisi Inalum sebesar 556,7 juta dolar AS.

"Karena memberi kesempatan pada kedua belah pihak untuk konsolidasi internal karena masing-masing punya tim antara Jepang dan Indonesia. Kalau bisa sebelum 12 Desember 2013," papar MS Hidayat.

Pasalnya, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono akan menghadiri Japan Forum pada tanggal tersebut, sehingga masalah Inalum sebaiknya sudah diselesaikan. "Saya menginginkan penyelesaian dan penandatanganan diselesaikan sebelum beliau datang ke Jepang," katanya.

Berita Rekomendasi

Hidayat menambahkan, keuntungan yang diperoleh Indonesia dengan ditandatangani termination agreement tersebut yakni untuk menghindari ketidakpastian tentang pengakhiran kontrak kerjasama. "Kalau basic agreement dan pengakhiran kontraknya sudah diteken kan selesai, yang akhirnya kita tinggal follow up teknisnya," katanya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas