Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tarif Tol Naik untuk Tarik Iklim Investasi

penyesuaian tarif jalan tol setiap dua tahun sekali bertujuan untuk menciptakan upaya iklim investasi yang kondusif

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Tarif Tol Naik untuk Tarik Iklim Investasi
/TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
TERJEBAK ANTREAN : Sejumlah kendaraan terjebak antrean saat akan keluar di gerbang tol Pasteur, Sabtu (12/10). Antrean terjadi akibat sebagian besar warga luar Kota Bandung mengisi liburan akhir pekan dan libur Idul Adja. (TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Achmad Ghani Ghazaly Akman, mengatakan penyesuaian tarif jalan tol setiap dua tahun sekali bertujuan untuk menciptakan upaya iklim investasi yang kondusif.

Penyesuaian itu sendiri memang telah diatur dalam UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menyebutkan tarif tol bisa dinaikkan apabila telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

“Kementerian PU ingin membuat iklim investasi tol tetap baik, agar investor mau masuk,” ujar Ghani, Jumat (29/11/2013).

Ia menilai, saat ini investasi sektor jalan tol mulai diminati tidak hanya oleh investor lokal, tetapi juga luar negeri. Dia mencontohkan, ada minat dari beberapa investor asing dari India dan Perancis untuk mengoperasikan jalan tol Medan-Kualanamu di Sumatera Utara.

BPJT pun melakukan pengawasan SPM seluruh ruas tol yang beroperasi secara teratur dalam periode enam bulan sekali. Ghani meminta kepada para operator agar pelayanan sesuai SPM tidak dipandang perlu hanya ketika menjelang penyesuaian tarif, namun merupakan hal pokok pelayanan kepada para pengguna jalan tol.

Berdasarkan kajian BPJT sebelum ada kenaikan tarif tol, saat ini ada lima ruas tol yang dinilai tidak memenuhi SPM yaitu Tol Cawang-Tomang-Grogol, Tol Bandara Soekarno-Hatta-Prof Sedyatmo, Tol Jakarta-Cikampek, Tol Surabaya-Madura dan Tol Kanci-Pejagan.

“Untuk Kanci-Pejagan sudah lebih dari dua tahun, belum masuk-masuk (memenuhi SPM), sehingga tarifnya masih terus kita tunda,” jelas Ghani.

Berita Rekomendasi
Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas