Blitz Megaplex dan Lorena Siap Listing Tahun 2014
Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada empat perusahaan lagi yang berniat melakukan penawaran perdana saham
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada empat perusahaan lagi yang berniat melakukan penawaran perdana saham atau initial public offerings (IPO) pada 2014.
Sektor yang digeluti juga cukup beragam dari pengelola jaringan bioskop sampai dengan jasa transportasi.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen, menuturkan keempat perusahaan yang ingin listing di bursa tersebut adalah PT Graha Layar Prima (Blitz Megaplex), PT Bali Towerindo Sentra, PT Intermedia Capital (ANTV), dan PT Eka Sari Lorena Transport.
"Keempat perusahaan menggunakan buku September 2013. Saat ini yang baru melakukan mini expose di bursa hanya Bali Towerindo Sentra, sedangkan yang lainnya baru melakukan registrasi," ujar Hoesen di gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Hoesen menuturkan, PT Bali Towerindo Sentra berencana melepas 15 persen sahamnya ke publik dan telah menunjuk RHB OSK Securities Indonesia sebagai penjamin emisi dalam pelaksanaan IPO-nya nanti.
Sementara, ANTV diketahui bakal melepas 10 persen sahamnya ke publik dan menunjuk Ciptadana Securities sebagai penjamin emisinya.
Direktur Keuangan VIVA, Charlie Kasim mengatakan dana hasil IPO-nya nanti akan dipergunakan untuk membayar utang dan kegiatan bisnis lainnya.
Selain itu, untuk PT Eka Sari Lorena Transport diketahui sudah memiliki keinginan IPO sejak 2010, dan hingga saat ini belum terlaksana. Hal ini dikarenakan belum mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Lorena kembali mengajukan, tapi dengan buku yang baru yaitu September 2013," jelas Hoesen.
Sebagai informasi, Lorena berencana melepas sahamnya paling banyak 42,7 persen sampai 42,8 persen atau setara dengan 750 juta saham. Kabarnya, dana hasil IPO Lorena nanti akan dipergunakan untuk mengembangkan usahanya, seperti penambahan armada.