2013, Laba United Tractors Anjlok 16 Persen
Laba bersih PT United Tractors Tbk (UNTR) anjlok 16 persen menjadi Rp 4,83 triliun sepanjang 2013
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laba bersih PT United Tractors Tbk (UNTR) anjlok 16 persen menjadi Rp 4,83 triliun sepanjang 2013. Padahal laba emiten alat berat tersebut sempat menyentuh angka Rp 5,78 triliun pada 2012.
Gidion Hasan, Vice President Director United Tractors, mengatakan penurunan laba bersih disebabkan penurunan pendapatan perseroan pada 2013 yang hanya mencapai Rp 51,01 triliun, atau turun 9 persen dibandingkan pada 2012 sebesar Rp 55,95 triliun.
"Penurunan ini karena adanya penurunan aktivitas pertambangan yang membuat kinerja unit usaha mesin konstruksi dan pertambangan mengalami penurunan," kata Gidion, Kamis (27/2/2014).
Berkurangnya permintaan alat berat, kata Gidion, khususnya di sektor pertambangan dan perkebunan akibat penurunan aktivitas di sektor terkait.
"Penurunan ini berdampak kepada total penjualan alat berat Komatsu pada 2013 yang turun sebesar 32 persen, dari 6.202 unit pada 2012 menjadi 4.203 unit pada 2013," katanya.
Seiring dengan penurunan penjualan alat berat, penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat juga mengalami penurunan sebesar 6 persen menjadi Rp 5,52 triliun.
Gidion melanjutkan, anak usaha perseroan yakni Pamapersada Nusantara (Pama) di bidang kontraktor penambangan membukukan peningkatan pendapatan sebesar 13 persen atau mencapai Rp 31,55 triliun, dan memberikan kontribusi sebesar 62 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasi.
Namun, anak usaha perseroan di bidang pertambangan yang dijalankan oleh PT Prima Multi Mineral, PT Tuah Turangga Agung, serta beberapa konsesi tambang baru diantaranya adalah PT Asmin Bara Bronang dan PT Duta Nurcahya juga turun.
"Dari total keempat konsesi tambang tersebut, penjualan batu bara selama 2013 mencapai 4,18 juta ton atau turun sebesar 26 persen dari volume penjualan batu bara 2012 yang sebesar 5,63 juta ton," tuturnya.