TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Isran Noor, mengingatkan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk membangun kekuatan agar Blok Mahakam dinasionalisasi.

"Jangan sampai pengelolaan SDA di Blok Mahakam ini kembali ke pihak asing. Tidak ada alasan kita tidak mampu. Kalaupun tidak mampu, kita bisa mempekerjakan orang asing. Saya yakin bangsa kita sudah banyak yang memiliki kemampuan mengelola sumber gas alam di Blok Mahakam," katanya di Jakarta, kemarin.

Menurut Isran yang juga bupati Kutai Timur Kalimantan Timur, dalam pengelolaan sumber daya alam, nasionalisme sangat penting untuk diutamakan. Investor memang dibutuhkan, namun jika mereka sudah melanggar aturan hukum yang berlaku di Indonesia, Isran Noor tidak segan-segan mencabut izin operasional di wilayahnya.

Hal ini seperti yang telah dilakukan kepada Beyond Petroleum, Rio Tinto, Churchill Mining dan pelabuhan batubara Miang Besar.

Saat melakukan kunjungan ke Ende Timur, Isran mengaku mendapatkan berbagai pertanyaan dari mahasiswa, ibu rumah tangga, kepala desa maupun tokoh agama umumnya tentang pengelolaan sumber daya alam, termasuk pertanian dan perikanan. Dia juga memotivasi generasi muda Ende agar menjadi negarawan seperti pendahulunya yaitu Frans Seda ataupun Andrianus Moy.

Setelah menghadiri Konvensi Rakyat 2014 di Makassar bersama tujuh capres alternatif lainnya, Isran Noor bertemu dengan masyarakat Ende dalam acara Isran Noor Mendengar: Dari Daerah Untuk Indonesia. Ende dipilih karena tempat ini merupakan lokasi perenungan Soekarno yang melahirkan konsep Pancasila.

"Saya memilih Ende, karena di sinilah konsep nasionalisme Indonesia dalam Pancasila tercetus saat Soekarno dalam pengasingan,” tegasnya.