Biodiesel Masih Sulit Dikembangkan
Pengembangan bahan bakar nabati (biodiesel) dalam negeri sampai saat ini belum bisa maksimal.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan bahan bakar nabati (biodiesel) dalam negeri sampai saat ini belum bisa maksimal. Padahal biodiesel sudah sangat dibutuhkan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Pemimpin grup Bimasena, Subroto, menjelaskan masalah pengembangan biodiesel karena kekurangan tenaga kerja. Dalam hal ini, banyak petani yang belum bisa mengembangkan sawit untuk dijadikan biodiesel.
"Kendala paling pertama sumber daya manusianya," ujar Subroto, Jumat (21/3/2014).
Hal kedua adalah kurangnya lembaga dan institusi yang ingin mengembangkan biodiesel. Dampaknya lahan untuk minyak kelapa sawit tidak bisa diperbesar. "Lembaga institut masih kurang, jadi lapangan yang ada kebun kelapa sawit sedikit dikerjakan," ungkap Subroto.
Mantan Menteri Pertambangan dan Energi era Orde Baru itu menjelaskan, petani yang mengembangkan sawit, harus diberi pendidikan khusus. Tujuannya agar para petani tidak hanya mengembangkan kelapa sawit saja tapi juga proses produksi biodieselnya.
"Petani sawit kemampuannya kurang harus diatur, harus membentuk plasma ada intinya," papar Subroto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.