Minyak Kelapa Sawit Terus Diekspor untuk Kepentingan Pribadi
Kelompok diskusi pengusaha energi Bimasena, menjelaskan masih banyak minyak kelapa sawit yang diekspor demi keuntungan pengusaha
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok diskusi pengusaha energi Bimasena, menjelaskan masih banyak minyak kelapa sawit yang diekspor demi keuntungan pengusaha. Padahal negara sedang krisis dan membutuhkan biodiesel dari minyak kelapa sawit.
"Kita memerlukan energi yang tersedia, tapi kebanyakan diekspor," ujar Pemimpin group Bimasena Subroto, Jumat (21/3/2014).
Subroto menjelaskan, pihaknya sedang memikirkan bagaimana minyak kelapa sawit biodiesel bisa digunakan di dalam negeri. Pasalnya pemerintah sendiri sudah mengatur dalam UU agar biodiesel dicampur ke solar dan avtur.
"Crude palm oil (CPO) diproduksi sebanyaknya dipakai dalam negeri. Dipakai untuk campuran minyak nabati untuk solar," ungkap Subroto.
Mantan Menteri Pertambangan dan Energi tersebut mengungkapkan, dari 30 juta ton produksi minyak kelapa sawit dalam negeri, hanya 7 juta ton yang digunakan untuk biodiesel. Sedangkan 23 juta ton pengusaha mengekspor untuk meraup keuntungan sendiri.
"Yang diperlukan untuk keperluan dalam negeri hanya diberikan 7 juta ton," jelas Subroto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.