Harga Saham Perdana Wika Beton Melonjak Jadi 800 per Saham
Saham WIKA Beton pada pencatatan perdananya hari ini (08/4/2014) di buka naik sebesar Rp210 per saham dari harga semula Rp 590 per saham.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saham PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) pada pencatatan perdananya hari ini (08/4/2014) di buka naik sebesar Rp210 per saham dari harga semula Rp 590 per saham atau naik 34,75 persen menjadi 800.
Wika Beton diperdagangkan pada harga tertinggi Rp 885 dengan harga terendah Rp 695. Adapun saham grup WIKA ini diperdagangan pada harga rata-rata Rp 807.
Saham ini diperdagangakan dengan nilai sebesar Rp 325,38 miliar. Adapun frekuensinya sebanyak 8.634 kali pada pembukaan pagi ini. saham ini diperdafangkan dengan total volume 806.384 lot.
Perseroan menetapkan harga Penawaran saham perdana (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp590 per saham dengan melepas 2,045 miliar saham ke publik atau 23,47 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan penetapan harga IPO sebesar Rp590 per saham, maka anak usaha PT Wijaya Karya (WIKA) akan meraup dana Rp1,2 triliun dari aksi korporasi itu. Sementara, kode emiten untuk WIKA Beton yaitu WTON.
Adapun dana hasil IPO, sekitar 85 persen untuk ekspansi usaha diantaranya pembangunan pabrik beton pracetak di Lampung, Cilegon dan Makassar, peningkatan kapasitas terpasang di pabrik-pabrik perseroan.
Selain itu untuk investasi di penambangan material alam sebagai salah satu bahan baku beton pracetak, dan juga investasi alat instalasi produk beton pracetak yang dihasilkan perseroan. Sedangkan, sisanya 15 persen dari dana perolehan IPO dialokasikan untuk penambahan modal kerja.
Perseroan telah melaksanakan paparan publik pada 4 Maret 2014, dilanjutkan dengan roadshow domestik pada 5–7 Maret 2014 serta roadshow internasional pada tanggal 10–14 Maret 2014 di Kuala Lumpur, Singapura dan Hong Kong.
Dalam penerbitan saham perdana ini, perseroan dibantu oleh Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Sucorinvest Central Gani yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi.