UKM Masih Terkendala Permodalan
Banyak UKM yang usahanya visible, alias berpeluang tinggi untuk sukses, tapi sayangnya terbentur masalah modal.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Selain visible, Usaha Kecil Menengah (UKM) juga harus bankable. Banyak UKM yang usahanya visible, alias berpeluang tinggi untuk sukses, tapi sayangnya terbentur masalah modal.
Bambang Tris Bintoro, Manajer Badan Promosi dan Pengelola Keterkaitan Usaha (BPPKU) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung, mengungkapkan dari sekitar 4.000 UKM yang menjadi mitra di Kadin Kota Bandung, baru 20 persen di antaranya yang bankable. Maksud bankable di sini, yakni UKM yang memenuhi persyaratan untuk tersentuh dana kredit dari bank.
"Dari usaha kecil yang ada saat ini, 80 persen sudah visible. Tinggal bagaimana caranya agar mereka bankable," ujar Bambang, Selasa (8/4/2014).
Bambang mengatakan usaha kecil selalu terbentur berbagai persyaratan dan prosedur pengajuan kredit di bank, terutama mengenai agunan atau jaminan. Usaha yang dimulai dari nol, tentu kesulitan memberikan agunan.
"Usaha itu sendiri sebenarnya bisa menjadi jaminan. Katakan usaha tersebut memiliki sarana berupa mesin dan sebagainya, modal tersebut bisa dijadikan jaminan," kata Bambang.
Menurutnya, lembaga keuangan sebaiknya memikirkan suatu cara atau formula untuk memberikan kredit kepada usaha mikro yang tidak memiliki agunan, namun visible.
Selain modal usaha, mental, dan mindset pelaku UKM juga perlu diubah agar usaha mengalami perkembangan. Bambang mengatakan ada tiga skenario yang mungkin terjadi dalam dunia wirausaha.
Pertama, usaha yang tidak bertahan akan luntur dengan sendirinya. Kedua, usaha berjalan, tapi tidak berkembang. Ketiga, usaha dapat berkembang dengan cepat. Skenario ketiga ini yang perlu didorong.
"Hanya UKM-UKM tertentu yang bisa melakukan loncatan-loncatan. Hal itu sangat erat terkait dengan modal, penetrasi pasar, sumber daya manusia yang maju, terutama kreatifitas dalam melakukan ekspansi dan inovasi produk," kata Bambang.
Bambang menyebutkan, dari 9,1 juta UKM di Jawa Barat, baru sekitar 0,18 persen yang berkembang menjadi wirasuaha. "Kami berharap lulusan-lulusan perguruan tinggi yang terjun ke dunia usaha, punya mindset baru. Punya visi juga untuk mengembangkan usaha," katanya. (feb)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.