Pengusaha Berharap Capres Propasar
kalangan dunia usaha berharap presiden memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi waktu terkuras mengurusi politik.
Editor: Ade Mayasanto
Sofjan percaya pemerintah di kabinet selanjutnya bisa menggerakkan perekonomian lebih maksimal. Bahkan Sofjan yakin ekonomi negara bisa tumbuh 8 sampai 10 persen pada tahun mendatang. "Pastinya pemerintahan baru bisa membangun perekonomian lebih baik daripada yang lama," kata Sofjan.
Sofjan mengimbau kepada para 'perebut kekuasaan' negara agar cepat mencarikan solusi untuk negara. Karena rakyat lebih membutuhkan perhatian dari pemerintah daripada memikirkan politik dan koalisi partai yang dibahas saat ini.
"Para partai politik perlu cepat memutuskan, seharusnya semua memikirkan rakyatnya bukan mikirkan koalisinya," papar Sofjan.
Sofjan menambahkan saat ini pengusaha sedang menunggu kebijakan ekonomi dari koalisi. Pengusaha tak ingin mengambil tindakan dan membela salah satu partai politik yang maju sebagai capres. "Kami (pengusaha) usulkan setelah koalisi, kita tahu pasti terlalu pagi," kata Sofjan.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PAN, Teguh Juwarno menilai agenda utama pemerintahan baru mendatang mengelola sumber daya alam (SDA) secara lebih adil dan berpihak kepada kepentingan dalam negeri.
Renegosiasi kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan minyak dan gas bumi, menurut politisi muda Partai Amanat Nasional (PAN), adalah salah satu langkah yang harus dilakukan Presiden terpilih pengganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Salah satu agenda melakukan pengelolaan SDA yang lebih adil dan berpihak kepada kepentingan dalam negeri. Renegosiasi adalah salah satu langkah yang harus dilakukan," ungkap Teguh.
Kepemimpinan nasional juga harus fokus pada tujuan menyejahterakan masyarakat. Aspek Ekonomi harus menjadi prioritas. Untuk itu diperlukan prasyarat adanya kondisi sosial politik yang stabil lima tahun mendatang. (tribunnews/mal/faj/rif)