Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lebih Baik Mati Daripada Diakusisi Mandiri

Kedatangan 500 pegawai BTN dalam rangka apel kesetiaan BTN. Mereka menyarakan apsirasi menolak rencana akuisisi Bank Mandiri

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Lebih Baik Mati Daripada Diakusisi Mandiri
Tribunnews/Adiatmaputera Fajar
Apel 500 pegawai BTN di Menara BTN, Minggu (20/4/2014). Mereka menolak akuisisi BTN oleh Bank Mandiri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 500 orang berbaju hitam datang ke Menara BTN di jalan Gajah Mada nomor 1, Minggu (20/4/2014). Mereka adalah para pegawai yang tergabung dalam serikat pekerja BTN berbagai wilayah.

Kedatangan 500 pegawai BTN dalam rangka apel kesetiaan BTN. Mereka menyarakan apsirasi menolak rencana akuisisi Bank Mandiri.

Ada sekitar 20 serikat pekerja yang hadir dalam apel kesetiaan tersebut. Selain para pekerja, hadir pula mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli.

Ketua Serikat Pekerja BTN dari Yogyakarta Erwan mengungkapkan para pekerja yang datang menyuarakan apsirasinya tidak akan dipecat. Karena mereka sudah dilindungi oleh UU Ketenagakerjaan.

"Serikat Pekerja BTN dilindungi UU, jangan takut saudara-saudara," ungkap Erwan.

Erwan dalam orasinya menegaskan lebih baik ia mati daripada harus diakuisisi oleh Mandiri."Lebih baik kita mati daripada di akuisisi Mandiri," teriak Erwan disambut tepuk tangan para pegawai BTN.

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com pemerintah melepas kepemilikan 60,14 persen saham di Bank Tabungan Negara (BTN) ke Bank Mandiri. Kabar ini memanas setelah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresui Bank Mandiri mencaplok BTN.

Berita Rekomendasi

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengungkapkan alasan Mandiri boleh mengakuisisi BTN dengan tujuan membuat BTN lebih besar dari sebelumnya. Dahlan juga menilai bahwa BTN tidak mampu sendirian melakukan pelayanan pembiayaan perumahan rakyat.

"Antara keperluan rumah dengan kemampuan BTN itu jauh. BTN tidak mampu," ungkap Dahlan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas