Kredit Bank OCBC NISP Tumbuh 18 Persen pada Kuartal 1 Tahun 2014
penyaluran kredit sampai triwulan pertama tahun 2014 tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian
Penulis: Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk mencatatkan peningkatan penyaluran kredit sebesar 18 persen dari Rp 53,7 triliun pada kuartal 1 tahun 2013 menjadi Rp 63,6 triliun pada kuartal 1 tahun 2014.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan penyaluran kredit sampai triwulan pertama tahun 2014 tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
"Ini tercermin pada tingkat kredit bermasalah dibanding total kredit atau Non-Performing Loan (NPL) gross per 31 Maret 2014 tetap terjaga di angka 0,8 persen," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/4/2014).
Rasio NPL tersebut jauh dibawah ketentuan maksimum Bank Indonesia (BI) sebesar 5 persen. Demikian pula dengan Cost to Income Ratio berhasil diturunkan dari 59,4 persen pada periode yang sama tahun lalu menjadi 54,0 persen.
Adapun dari total portofolio kredit yang disalurkan, 42 persen berbentuk modal kerja sedangkan 39 persen diperuntukkan untuk investasi dan 19 persen untuk konsumen.
"Penyaluran kredit terbesar berada pada sektor perdagangan dan perindustrian dengan persentase masing-masing sebesar 25 persen, kemudian diikuti oleh sektor jasa 22 persen, pertanian dan pertambangan 7 persen, konstruksi 2 persen, dan lainnya 19 persen," katanya.
Hal ini sejalan dengan strategi yang dilakukan oleh Bank OCBC NISP untuk menjaga kualitas kredit antara lain dengan melakukan diversifikasi sektor usaha, besaran setiap pinjaman, dan jangka waktu.
Sejalan dengan itu, Bank OCBC NISP juga berhasil menumbuhkan asetnya sebesar 17 persen (YoY) menjadi Rp 94,8 triliun dari Rp 81,3 triliun pada kuartal 1 2013.