Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

2013, HM Sampoerna Raup Laba Rp 10,8 Triliun

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan penjualan bersih sebesar Rp 75 triliun sepanjang 2013

Editor: Sanusi
zoom-in 2013, HM Sampoerna Raup Laba Rp 10,8 Triliun
Istimewa
Karyawan pabrik rokok HM Sampoerna 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan penjualan bersih sebesar Rp 75 triliun sepanjang 2013, naik 12,6 persen dibandingkan penjualan bersih pada 2012. Selain itu, tahun lalu perseroan juga meningkatkan volume produksi sebesar 3,4 persen menjadi 111,3 miliar batang.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Paparan Publik tahunan yang digelar Jumat (9/5/2014) di Surabaya, perseroan juga berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 10,8 triliun, naik 8,8 persen dibandingkan laba bersih 2012.

Kenaikan tersebut didorong oleh portofolio sigaret kretek mesin (SKM) yang mencakup Sampoerna A, merek terdepan di pasar Indonesia, dan U Mild.

Merek-merek sigaret kretek tangan (SKT) Sampoerna mengalami tekanan kuat selama 2013, sejalan dengan tren penurunan jangka panjang pada segmen SKT secara keseluruhan, yang disebabkan oleh perubahan preferensi konsumen dewasa.

Tren penurunan segmen SKT industri secara keseluruhan ini berlanjut hingga kuartal I 2014, dimana pangsa pasar SKT Sampoerna turun sebesar 2,9 poin menjadi 8,3 persen dari keseluruhan pasar pada 2013, dari sebelumnya 11,2 persen pada 2012.

Paul Janelle, Presiden Direktur Sampoerna, mengatakan tahun lalu merupakan tahun yang penuh tantangan dengan persaingan yang semakin meningkat dan perubahan selera konsumen dewasa yang cepat, terutama pada segmen SKT. Bahkan pada kuartal I 2014, segmen SKT secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 16,1 persen.

Namun demikian, dengan terus memfokuskan diri pada strategi perusahaan, perseroan berhasil memperkuat kepemimpinan pasar, hingga pangsa pasar Sampoerna mencapai 36,1 persen untuk 2013.

Berita Rekomendasi

Paul menuturkan, berkaca pada 2013, tahun ini juga merupakan tahun yang penuh tantangan. Sebab selain adanya peningkatan persaingan, pemerintah juga telah menerapkan pajak rokok daerah sebesar 10 persen, serta peraturan baru untuk industri tembakau dengan diterapkannya pencantuman peringatan kesehatan bergambar pada kemasan rokok pada Juni yang akan datang.

"Walaupun demikian, kami siap dan tetap optimis dengan kemampuan organisasi dan portofolio merek Sampoerna yang unggul,” ungkap Paul Janelle, Presiden Direktur Sampoerna, dalam keterangan tertulis, Jumat (9/5/2014).

Dalam RUPS Sampoerna, para pemegang saham menyetujui dan mengesahkan pembayaran dividen sebesar Rp 2.430 per lembar saham yang diambil dari laba bersih selama Tahun Buku 2013 untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen tunai dalam satu tahapan atau lebih, masing-masing dalam jumlah dan mengikuti jadwal dan prosedur yang penentuannya diserahkan kepada Direksi Sampoerna, dengan mengikuti dan tanpa mengabaikan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Para pemegang saham juga menyetujui komposisi baru Direksi Perseroan, yang berlaku sejak penutupan RUPS. Michael Sandritter menggantikan Mark Ingo Niehaus sebagai anggota Direksi Perseroan yang bertanggung jawab atas bidang Keuangan dan Sistem Informasi. Sebelum pengangkatannya tersebut, Michael Sandritter menjabat sebagai Direktur Audit Perseroan di Philip Morris International, Swiss. Manajemen Sampoerna optimistis penunjukan Michael Sandritter akan melanjutkan keberhasilan organisasi Keuangan Sampoerna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas