NULion Berikan Peralatan Pertanian, Bukan Pinjaman Uang
Lion Group dan PBNU mengucurkan dana hingga Rp300 miliar untuk modal dasar pembentukan NULion.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lion Group dan PBNU mengucurkan dana hingga Rp300 miliar untuk modal dasar pembentukan NULion. Dana tersebut digunakan untuk membeli peralatan dalam berwirausaha, khususnya pertanian.
"Untuk awal kami keluarkan sekitar Rp200 miliar sampai Rp300 miliar," kata Presiden Direktur Lion Group, Rusdi Kirana seusai Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Antara PBNU dengan Lion Gruop dan Peresmian Kantor NULion di Jakarta, Sabtu (17/5/2014).
Menurut Rusdi, NULion tidak memberikan pinjaman berbentuk uang melainkan pinjaman modal kerja, seperti bibit ataupun pupuk untuk melakukan kegiatan pertanian.
"Tahun ini kami mulai dari pertanian terlebih dahulu. Kemudian perikanan dan selanjutnya entrepreneurship," tutur dia.
Lebih lanjut Rusdi mengatakan, berbagai resiko dalam menjalankan program yang diberikan NULion akan ditanggung pihak NULion, akan tetapi jika menghasilkan keuntungan akan dibagi dua. Antara, pelaksana program dan NULion. "Keuntungannya nanti juga digunakan untuk pengembangan NULion juga," ucapnya.
Sementara mengenai persyaratan dalam mendapatkan modal kerja di NULion, Rusdi tidak memberikan syarat khusus tetapi harus memiliki potensi dalam menjalankan program.
"Kami kan punya tim survei, ini ke daerah-daerah. Di sana tim melihat potensi apa yang dapat dikembangkan," ujar Rusdi.
Pada hari ini, Lion Group dan PBNU menjalin kerjasama dalam pembentukan NULion, untuk meningkatkan perekonomian warga Nahdlatul Ulama (NU). Adapun tujuan dibentuknya NULion untuk penguatan, peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan untuk warga Nahdiyyin pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. NULion pun, memiliki moto 5P, yakni Pelatihan, Pembinaan, Pendampingan, Permodalan dan Pengelolaan Keuangan.