MEA Belum Berlaku, Berbagai Persoalan Sudah Mendera UKM
Selaku perajin sandal menghadapi kendala harga bahan baku sandal yang sebagian besar barang impor
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelaku UKM di Jawa Timur menghadapi sejumlah persoalan yang beragam. Alih-alih bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, mereka masih diliputi sejumlah kendala untuk mengembangkan dan mempertahankan usahanya.
Pelaku UKM yang memproduksi sandal Agus Tedjo mengatakanpelaku UKM memiliki kendala yang berbeda. Dirinya, selaku perajin sandal menghadapi kendala harga bahan baku sandal yang sebagian besar barang impor. Harga bahan baku sandal yang ia produksi tidak stabil.
"Kalau diproduksi kami terkendala harga bahan baku sandal yang naik turun, karena bahan baku sebagian besar impor. Kami inginkan pemerintah membuat kebijakan yang mendukung kami, minimal agar harga bahan baku sandal tidak naik turun karena kami melihat ini permainan di pedagang besar," ujar Agus.
Sedangkan Muslih S, pelaku UKM yang memproduksi rak buku kesulitan untuk mematenkan produknya. Ia berharap proses paten sebuah produk UKM tidak memakan waktu lama.
"Saya harap bisa cepat dan terjangkau. Karena produk saya rawan dijiplak, dan sudah ada yang menjiplak. Karenanya saya sebenarnya ingin segera mematenkannya," ujar Muslih.
Ia setuju pentingnya berjejaring untuk pemasaran produk. Hanya saja ia memilih berjejaring di penjualan online. Ia mencantumkan produknya di toko online, tokobagus.com. (Sri Wahyunik)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.