Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dua Anak Perusahaan PT Holcim Digabungkan, Bagaimana Nasib Karyawannya?

PT Holcim Indonesia Tbk berencana menggabungkan dua anak perusahaannya dalam rangka mencapai efisiensi penghematan biaya dan keuntungan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Dua Anak Perusahaan PT Holcim Digabungkan, Bagaimana Nasib Karyawannya?
Logo Holcim 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Holcim Indonesia Tbk berencana menggabungkan dua anak perusahaannya dalam rangka mencapai efisiensi penghematan biaya dan keuntungan.

Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT Wahana Transtama (WT) dan PT Bintang Polindo Perkasa (BPP).

PT WP adalah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi. Perusahaan ini sudah lama tidak beroperasi karena operasionalnya  diberikan pada pihak ketiga.

Sedangkan  PT Bintang Polindo Perkasa (BPP), anak perusahaan yang masih aktif dan saat ini masih menangani proses penggilingan sekaligus beberapa peralatan dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 600.000 ton semen di Ciwandan, Banten, Jawa Barat.  Holcim Indonesia saat ini telah memiliki 100% modal disetor dari  WT dan BPP.

Penggabungan yang direncanakan ini akan memberikan dampak positif bagi Holcim Indonesia. Melalui struktur yang lebih sederhana, diharapkan akan mengurangi transaksi tidak efektif antara Holcim dengan anak perusahaannya.

Hal ini termasuk mengurangi proses administrasi, akunting dan biaya-biaya yang terkait. Bagaimana nasib karyawannya? Pihak Holcim memastikan semua karyawan yang saat ini berstatus sebagai karyawan Holcim Indonesia tidak akan terkena dampak dari proses penggabungan yang diusulkan.

Transaksi ini juga tidak berdampak pada hak-hak pemegang saham Holcim Indonesia dan sejauh transaksi yang diusulkan menguntungkan perusahaan, maka akan juga menguntungkan bagi para pemegang saham.

Semua kewajiban keuangan anak perusahaan akan terpenuhi secara seluruhnya, dan berbagai hal yang masih belum terselesaikan setelah tanggal penggabungan usaha, akan diselesaikan oleh Holcim Indonesia.

Presiden Direktur Holcim Indonesia, Eamon Ginley mengatakan, rencana penggabungan ini memberikan kita kesempatan untuk mengurangi pengeluaran biaya administrasi yang tidak diperlukan sekaligus menyederhanakan struktur organisasi.

"Untuk merealisasikan rencana penggabungan ini, kami membutuhkan persetujuan pemegang saham pada hari ini. Mengurangi biaya administrasi adalah baik bagi bisnis, mitra kerja sekaligus seluruh pemegang saham," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas