Elpiji 3 Kg Langka di DKI Lantaran Distrbusi Terganggu
Menurut dia, keterlambatan pasokan elpiji terjadi karena Pertamina melakukan penyempurnaan sistem rayonisasi.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Hiswana Migas DKI Mochamad Sukron mengatakan, tidak benar bahwa elpiji ukuran 3 Kg di Jakarta, khususnya Jakarta Timur, mengalami kelangkaan yang diakibatkan oleh berkurangnya pasokan dari Pertamina.
Menurut dia, yang terjadi adalah adanya keterlambatan pendistribusian ke agen-agen lantaran adanya antrean panjang di Stasiun SPBE akibat keluarnya kebijakan baru dari Pertamina.
"Pertamina tetap memasok sesuai dengan kebutuhan, tidak ada pengurangan sedikitpun," kata Moch Sukron, kepada Warta Kota, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, keterlambatan pasokan elpiji terjadi karena Pertamina melakukan penyempurnaan sistem rayonisasi.
"Jadi perbaikan di tiap rayonisasi sehingga terjadi antrean di SPBE dan pendistribusian menjadi telat. Tetapi kami tidak tinggal diam. Saat itu juga Hiswana Migas turun tangan sehingga pendistribusian kembali lancar," katanya.
Sementara itu, pemilik dan pengelola agen elpiji 3 Kilogram PT Jakarta Selatan Niaga Centrum, mengaku, setiap hari mendapat jatah 1.120-1.780 tabung. Untuk mengisi tabung gas tersebut, setiap hari, truknya membawa tabung gas kosong untuk antre di pengisian gas elpiji (SPBE) di Ulujami, Jakarta Selatan.
"Truk yang datang hari ini ke SPBE untuk diisi gas esok hari," kata Lasma Damanik.
Menurutnya, sopirnya tidak menginap di SPBE, melainkan truknya menginap SPBE. "Truk menginep, sopir pulang," kata Lasma.(Warta Kota Cetak)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.