Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Inaca: Semua Maskapai Alami Tekanan

Berhenti beroperasinya maskapai penerbangan di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini terjadi karena tekanan

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Inaca: Semua Maskapai Alami Tekanan
Sriwijaya Post/Abdul Hafiz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Berhenti beroperasinya maskapai penerbangan di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini terjadi karena tekanan dari kondisi ekonomi di Indonesia.

Ketua Indonesia National Air Carrier Association (Inaca) Arif Wibowo mengatakan, saat ini seluruh maskapai di Indonesia mengalami tekanan dan harus terus melakukan efisiensi agar bisa selamat.

Berhenti beroperasinya Tigerair Mandala, kata Arif, terjadi akibat persaingan bisnis penerbangan yang semakin sengit. Hal ini terjadi karena Indonesia menjadi sasaran maskapai asing yang masuk ke Indonesia, sedangkan maskapai yang telah ada terus berekspansi dan menambah armada pesawat.

"Air France dan Luthfansa sekarang sudah masuk ke Indonesia dan membuka penerbangan langsung ke negara masing-masing. Sementara maskapai terus mengembangkan armadanya hingga paling tidak 15 persen per tahun. Padahal pertumbuhan penumpang tidak terlalu besar," kata Arif kepada Tribunnews di Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Pada sisi lain, pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tidak sesuai dengan target dan terus melemahnya nilai mata uang rupiah semakin memperberat beban maskapai. Dengan nilai dolar yang ada saat ini sebesar Rp 11.000 lebih, jelasnya, maskapai banyak terbebani.

Untuk mengantisipasi, jelas Arif, maskapai harus pintar-pintar melakukan efisiensi di dalam perusahaan. Maskapai juga mesti konsolidasi rute dan konsolidasi frekuensi. Mereka harus pandai mencari rute yang cukup menguntungkan, karena dengan semakin besarnya tekanan biaya, maka margin keuntungan jadi semakin mengecil. Bila load factor pesawat kecil, maka maskapai bakal merugi.

Selain itu, jelasnya, Inaca meminta kepada pemerintah melakukan beberapa hal antara lain membantu menekan bea masuk suku cadang pesawat.  Inaca juga meminta agar pemerintah tidak membatasi tarif batas atas pada rute-rute di mana maskapai telah bersaing secara bebas. "Batas tarif atas itu hanya dipakai untuk rute yang disubsidi oleh pemerintah," ujarnya. (Hendra Gunawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas