Summarecon Agung Bukukan Pendapatan Hingga Rp 4,1 Triliun
Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 18 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,4 triliun
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Summarecon Agung Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis (19/6/2014) siang. Dalam rapat yang mengagendakan laporan keuangan ini, Summarecon berhasil membukukan pendapatan mencapai Rp 4,1 triliun di tahun 2013.
Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 18 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,4 triliun. Direktur Utama Summarecon, Johanes Mardjuki mengatakan kenaikan pendapatan tersebut tentunya diiringi dengan kenaikan laba bersih Summarecon.
Tidak hanya itu, laba bersih Summarecon juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga menembus 38 persen. "Laba bersih Summarecon juga meningkat tajam, dari Rp 792 miliar di tahun 2012, lalu pada tahun 2013 naik hingga Rp 1,1 triliun," kata Johanes dalam Public Expose RUPS Summarecon pada Kamis (19/6) siang.
Johanes mengatakan, kenaikan pendapatan dan laba bersih ini tidak terlepas dari upaya Summarecon yang telah melaunching 10 kali di bidang properti, hingga meraih total nilai penjualan marketing sales sebesar Rp 3,73 triliun.
"Pencapaian ini diperoleh di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang sedang menurun. Dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,8 persen dengan tingkat inflasi yang cukup tinggi, yaitu berkisar 8,4 persen. Ini merupakan hasil yang cukup bagus," jelas Johanes.
Lebih lanjut Johanes menuturkan, sisi pendapatan dari unit bisnis Pengembangan Properti masih berkontribusi sebagai unit dengan pendapatan tertinggi. Pendapatan di unit Pengembangan Properti, kata Johanes, mencapai Rp 2,87 triliun dengan besaran persentase ke perusahaan sebesar 70 persen.
"Kemudian diikuti oleh unit usaha Properti Investasi Rp 880 miliar (22 persen) dan unit usaha rekreasi dan kesehatan Rp 350 miliar (8 persen)," ucap Johanes.
Pada RUPS tahunan kali ini, lanjut Johanes, telah diputuskan bahwa pembagian deviden akan dilakukan dengan besaran Rp 23 per lembar saham atau Rp 330 miliar pada awal Juli mendatang. Johanes mengatakan, untuk meningkatkan pendapatan Summarecon, pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan dan kualitas produk yang baik kepada para pelanggan.
Tidak hanya itu, pihaknya juga tengah mengembangkan Summarecon Bandung untuk menjadi kawasan hunian baru. Harga hunian yang dibandrol berkisar Rp 2 miliar ini akan dilaunching pada akhir tahun 2014. "Lokasi township (hunian-Red) itu ada di wilayah Bandung Timur dan luasnya 270 hektar. Ke depan akan kami tingkatkan lagi luasnya hingga 400 hektar," kata Johanes. (Fitriandi Al Fajri)