Politisi Golkar Anggap Arbitrase Newmont Gertakan Menjelang Pilpres
"Saya khawatir dia (Newmont, red) menggertak saja pas menjelang mau Pemilu Presiden," ujar Satya kepada wartawan di Gedung DPR.,
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar Satya Wira Yudha menilai Newmont hanya menggertak melalui arbitrase yang dilayangkan ketika negara sibuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014.
"Saya khawatir dia (Newmont, red) menggertak saja pas menjelang mau Pemilu Presiden," ujar Satya kepada wartawan di Gedung DPR Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2014).
Pemerintah harus bersikap tegas menentang arbitrase yang dilayangkan Newmont. Pasalnya, arbitrase Newmont harus berhadapan dengan undang-undang yang berlaku di dalam negeri.
"Pemerintah harus siap menghadapi arbitrase. Masa iya kita takut di-blow up media begitu saja. Negara kita berdasar hukum, dan benar secara undang-undang," sambung Satya.
PT Newmont Nusa Tenggara mengajukan gugatan arbitrase internasional atas Pemerintah Indonesia terkait larangan ekspor mineral. Ini berujung berhentinya produksi di tambang Batu Hijau.
Berhentinya aktivitas produksi menimbulkan kesulitan dan kerugian ekonomi terhadap para karyawan PT Newmont. kontraktor, dan para pemangku kepentingan lainnya.