Blue Economy Memberi Nilai Tambah Produk Ikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan konsisten untuk mengembangkan program dan kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan berbasis blue economy.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tetap konsisten untuk mengembangkan program dan kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan yang berbasis Blue Economy. Program ini sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang berwawasan lingkungan.
"Blue Economy memberi nilai tambah untuk peningkatan daya saing produk perikanan Indonesia, bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, pada acara Peringatan Nuzulul Quran 1435 H, di Jakarta, Rabu (16/7/2014).
Menurut Sharif, pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan harus dikelola dengan tetap memperhatikan kelangsungan sumber daya hayati di dalamnya. Ikan yang merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Nya juga harus dijaga kelestariannya melalui budidaya secara berkelanjutan.
"Peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat kelautan dan perikanan yang menjadi salah satu tujuan pembangunan kelautan dan perikanan akan terwujud apabila kita istiqomah dalam menjaga, merawat, memberdayakan dan memanfaatkan kekayaan alam yang diberikan Allah SWT untuk kepentingan bersama," katanya.
Menurut Sharif, Indonesia harus mampu memberdayakan dan mengelola segenap potensi sumber daya perikanan budidaya yang ada secara berkelanjutan. Terutama untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Kami menyadari dalam pelaksanaan program dan kebijakan industrialisasi tersebut memerlukan dukungan dan kerjasama yang baik dari lintas sektoral dan seluruh stakeholders pelaku usaha perikanan, untuk mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang maju," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.