Ekonom: Butuh Revolusi Mental Untuk Perbaiki Struktur Perekonomian
Dengan hal ini maka ada perubahan dari yang biasanya menerima subsidi menjadi pembayar pajak aktif atau Tax Player
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mohhamad Ikhsan, ekonom Universitas Indonesia (UI), mengatakan bahwa revolusi mental di kalangan kelas menengah diperlukan untuk memperbaiki struktur perekonomian. Dengan hal ini maka ada perubahan dari yang biasanya menerima subsidi menjadi pembayar pajak aktif atau Tax Player.
Dia mengatakan bahwa peralihan ini dibutuhkan karena selama ini masyarakat selalu membiasakaan menerima subsidi dan tidak aktif untuk pembayar pajak.
"Karena itu subsidi perlu dicabut, dan mereka harus aktif sebagai pembayar pajak, dengan cara ini pengunaan subsidi akan berkurang dan mengurangi defisit neraca perdagangan," katanya di jakarta, kemarin.
Untuk mengurangi subsidi berbagai langkah juga diperlukan seperti pembentukan single identity untuk kendaraan bermotor. Dengan pengunaan identitas tunggal yang dipadukan dengan sistem teknologi informasi atau IT yang baik akan memantau pengunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Kalau begini ada perubahan mental dari yang sifatnya konsumsi ke yang produktif, dengan membatasi penggunaan BBM bersubsidi yang akan mengurangi defisit neraca berjalan dan mengurangi tekanan atas nilai tukar rupiah," katanya.