TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam kurun waktu dua tahun ke depan, nilai ekspor industri makanan berbasis tepung terigu Indonesia diprediksi bisa menembus angka 1 miliar dolar AS. Tak hanya itu, Indonesia juga diprediksi bakal menjadi sentra produksi makanan berbasis tepung terigu yang bakal menguasai pasar ekspor di Asia Timur.

Fransiscus Welirang, Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), mengatakan meski Indonesia bukan produsen gandum, namun saat ini posisi Indonesia sudah diperhitungkan dalam peta persaingan industri tepung terigu maupun industri turunannya.

"Indonesia akan menjadi sentra industri tepung terigu di Asia Timur. Itu salah satu target kami. Kami harapkan dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan, ekspor produk-produk berbasis tepung terigu bisa mencapai 1 miliar dolar AS," Fransiscus Welirang, Kamis (24/7/2014).

Berdasarkan data Aptindo, saat ini Indonesia memiliki 29 pabrik tepung terigu dengan total kapasitas produksi mencapai 10,3 juta MT per tahun. "Dari segi kapasitas yang ada, saat ini produksi tepung terigu nasional sudah bisa memenuhi seluruh kebutuhan dalam negeri, bahkan kita bisa selama ini kita juga sudah bisa mengekspor," ujarnya.

Data Aptindo juga menyebutkan, hingga kuartal I 2014, volume ekspor tepung terigu Indonesia sudah mencapai 21 ribu MT atau senilai 9,4 juta dolar AS. Angka tersebut meningkat hampir 30,6 persen jika dibandingkan realisasi ekspor pada periode yang sama tahun 2013.

"Secara keseluruhan, hingga akhir tahun kami prediksi volume ekspornya bisa menembus 80 ribu MT, lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 68.183 MT," ujarnya.

Sementara untuk ekspor produk turunan tepung terigu sendiri, sepanjang kuartal I tahun ini Aptindo mencatat volumenya sudah menembus angka 59.834 MT atau senilai 128,7 juta dolar AS. Jumlah tersebut meningkat sebesar 25,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2013.