Politisi PDIP Ibaratkan Jokowi Bakal Kebagian "Cuci Piring"
Politisi PDIP ini pun mengibaratkan Jokowi-JK kebagian cuci piring, setelah kawan berpesta.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII sekaligus politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewi Aryani melihat ruang gerak Presiden dan wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi sempit usai RAPBN 2015 disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebab, dia menilai Ruang APBN menyempit akibat 10 tahun terakhir perbaikan pendapatan negara tak seimbang dengan pengeluaran. Politisi PDIP ini pun mengibaratkan Jokowi-JK kebagian cuci piring, setelah kawan berpesta.
"Seperti sudah saya jelaskan ada beberapa faktor penyebab APBN kurang sehat. Jadi memang selain cuci piring, Jokowi harus kerja keras bersama menteri-menterinya memberi solusi yang revolusioner," Dewi Aryani saat berbincang-bincang dengan Tribunnews.com, Selasa (26/8/2014).
Paling tidak menurutnya, persoalan subsidi Bahan bakar Minyak (BBM) yang selama ini menjadi kendala utama kelonggaran fiskal bakal menjadi tantangan Paling nyata di depan mata pemerintahan Jokowi-JK.
Ditambah lagi, Ruang APBN menyempit akibat 10 tahun terakhir perbaikan pendapatan negara tak seimbang dengan pengeluaran. Karena Sektor pajak mengalami stagnasi, seharusnya pajak memberi porsi terbanyak dan terus meningkat setiap tahunnya.