Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

SPBU Jalan Kartini Depok Batasi Penjualan Premium Bersubsidi

Karena berkurangnya kuota BBM bersubsidi jenis premium, SPBU yang dikelolanya membatasi pembelian bagi kendaraan roda empat maksimal Rp 100 ribu.

Editor: Y Gustaman
zoom-in SPBU Jalan Kartini Depok Batasi Penjualan Premium Bersubsidi
Tribunnews/Herudin
Papan pengumuman bertuliskan solar bersubsidi habis dipasang oleh pengelola SPBU 3413305, di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2014). Di SPBU ini dan sejumlah SPBU lainnya di Indonesia kehabisan stok BBM bersubsidi karena jatah dipangkas oleh PT Pertamina (Persero) sejak 18 Agustus 2014 akibat pembatasan kuota BBM bersubsidi secara nasional. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nomor 34.16411 di Jalan Kartini, Depok, diperkirakan akan habis Selasa (26/8/2014) pukul 23.00 WIB.

"Jam 11 malam atau jam 12 malam ini, BBM jenis premium pasti habis. Sekarang saja ramainya seperti ini," kata Agus, salah seorang petugas SPBU kepada Warta Kota. Pukul 07.00 WIB, premium bersubsidi di SPBU ini sempat habis.

Menurutnya, kuota BBM bersubsidi jenis premium yang diterima SPBU ini berkurang. Jika sebelumnya mendapat kuota 24 kiloliter setiap dua hari atau setiap permintaan pengiriman, saat ini Pertamina hanya mengirim 16 kiloliter.

Habisnya stok premium bersubsidi di SPBU nya hanya berlangsung beberapa jam saja. Karena setelah dua jam berikutnya, Pertamina mengirimkan stok premium 16 kiloliter. Sampai pukul 21.00 WIB, antrean kendaraan roda dua dan empat di jalur premium masih ramai.

Agus mengaku jika stok premium bersubsidi habis, SPBU akan meminta kiriman dari Pertamina. Namun dalam beberapa hari terakhir, permintaan pengiriman belum tentu dipenuhi saat itu juga. "Enggak tahu kenapa, bos yang tahu," kata Agus.

Karena berkurangnya kuota BBM bersubsidi jenis premium, SPBU yang dikelolanya membatasi pembelian bagi kendaraan roda empat. Batas maksimal, pengendara hanya boleh mengisi sampai Rp 100 ribu saja.

Berita Rekomendasi

"Kalau di luar bensin premium, berapa pun boleh. Makanya mobil banyak yang mencampur bensin premium dengan pertamax," kata Agus.

Dari informasi yang diperoleh Agus, dalam beberapa hari ke depan kuota premium bersubsidi akan kembali normal. "Katanya pekan depan pengiriman sudah normal seperti biasa. Tapi enggak tahu juga, bos yang mengerti soal itu," imbuhnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas