Pengamat: Idealnya SBY Menaikkan Harga BBM Bulan Ini
Menurut Faisal, ada tiga bulan yang harus dihindari menaikkan harga yakni Januari, Juli, dan Oktober. Pasalnya, nilai inflasi tinggi di bulan itu.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi asal Universitas Indonesia Faisal Basri mengungkapkan waktu paling pas untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi adalah bulan ini.
Menurut Faisal, ada tiga bulan yang harus dihindari menaikkan harga yakni Januari, Juli, dan Oktober. Pasalnya, nilai inflasi tinggi di bulan tersebut.
"Idealnya pak SBY menaikkan harga BBM bulan ini," ujar Faisal di Jakarta, Minggu (7/9/2014).
Faisal memaparkan Presiden Susilo Bambang Yudyoyono (SBY) sebaiknya menaikkan harga Rp1.500 bulan ini. Selanjutnya presiden terpilih Joko Widodo menaikkan harga di Februari Rp1.500. Jadi kenaikannya bertahap.
"Pak SBY September, Jokowi Februari. Atau pak Jokowi naikan Rp3.000 sekaligus," ujar Faisal.
Faisal menjelaskan jika harga BBM bersubsidi dinaikkan Rp1.500 bisa menghemat anggaran Rp55 triliun. Namun jika tidak dinaikan, Jokowi harus mengeksekusi hal tersebut.
"Langkah berikutnya bulan November, pak Jokowi baru dilantik dinaikkan Rp3.000. Saya agak serem baru berapa hari, kecuali kesadaran kolektivitas," jelas Faisal.
Faisal menambahkan, jika harga BBM bersubsidi dinaikkan menjadi Rp9.500, bisa hemat Rp48 triliun. Hingga saat ini anggaran BBM bersubsidi akan menyentuh angka Rp400 triliun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.