Mendadak Umumkan Harga Elpiji Naik, Pertamina Tak Mau Masyarakat Panik
PT Pertamina (persero) Rabu (10/9/2014) pagi ini mengumumkan harga elpiji 12 kg naik.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Gusti Sawabi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (persero) pagi ini mengumumkan harga elpiji 12 kg naik. Tujuan utama Pertamina menggelar jumpa pers agar masyarakat tidak panik dan melakukan penimbunan.
"Kita baru umumkan pagi ini, jadi nggak ada panic buying dari masyarakat," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di kantor pusat Pertamina, Rabu (10/9/2014).
Hanung pun menegaskan Pertamina belum ingin membuat operasi pasar memantau harga elpiji 12 kg. Pasalnya sampai saat ini belum ada laporan penimbunan elpiji 3 kg.
"Operasi pasar nggak usah nggak ada penimbunan, buat apa nimbun barangnya sudah ada kalau diperlukan barangnya sudah ada," ungkap Hanung.
Untuk menjamin kelancaran pasokan kepada konsumen. Pertamina memastikan ketersediaan suplai LPG di masyarakat baik untuk Elpiji 12 kg maupun Elpiji 3 kg. Antara lain dengan meningkatkan stok LPG, dimana status hari ini dalam kondisi aman di atas 16 hari.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg 1500 per kg. Jika di harga eceran harga elpiji 12 kg dijual sebesar Rp 117.000. Kenaikan harga elpiji akan sudah dilakukan Pertamina pada awal Januari 2014.
Pertamina juga melakukan optimalisasi jakur distribusi Elpiji melalui SPBU dan juga modern outlet. Selanjutnya, Pertamina juga melakukan monitoring distribusi Elpiji 3kg sampai pangkalan dengan aplikasi SIMOL3K (Sistem Monitoring Penyaluran Elpiji 3kg).
Dalam menyonsong penyesuaian harga ini, Pertamina juga telah melakukan sosialisasi kepada stakeholder dan pengguna LPG secara berkala.
Sementara itu, dari total proyeksi konsumsi LPG tahun ini sebesar 6,11 juta metric ton, hanya sekitar 2,5 juta metric ton yang dapat disediakan oleh total kapasitas produksi domestik, di mana seluruhnya telah diserap Pertamina. Dengan demikian, maka pemenuhan kebutuhan LPG harus diimpor sekitar 59 persen.