Legislator Pertanyakan Realisasi 1.000 SPBU Mobile untuk Nelayan
Bisa mengisi BBM langsung dari SPBU dengan harga resmi, lanjutnya, merupakan aspirasi nelayan saat berkunjung ke daerah pemilihan.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR, Habib Nabiel Almusawa mempertanyakan realisasi dari rencana pemerintah yang akan menyediakan 1.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) keliling untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nelayan.
“Lebih dari setahun yang lalu Pemerintah mensosialisasikan rencana itu. Tetapi sejak disosialisasikan sampai sekarang tidak ada lagi kabar beritanya," ungkap Habib dalam rilisnya, Kamis (11/9/2014).
Juni 2013 lalu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengungkapkan rencana pengadaan 1000 SPBU mobile tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah para nelayan mendapatkan BBM untuk melaut. Pertamina ditunjuk sebagai pelaksana proyek dan operator SPBU tersebut.
Habib mendesak Kementerian ESDM serius dengan rencana ini. ”SPBU keliling merupakan solusi tepat bagi nelayan kecil yang selama ini kesulitan mengakses BBM bersubsidi," ucapnya.
Bisa mengisi BBM langsung dari SPBU dengan harga resmi, lanjutnya, merupakan aspirasi nelayan saat berkunjung ke daerah pemilihan.
”Saya yakin, nelayan di seluruh Indonesia memiliki aspirasi yang sama," katanya.
Solar adalah kebutuhan vital bagi nelayan yang dalam operasionalnya menggunakan perahu atau kapal motor. Sekitar 50 - 70 persen biaya operasional nelayan habis untuk bahan bakar.
“Tugas Pemerintah adalah melayani rakyat, termasuk didalamnya para nelayan kecil. Layani nelayan agar bisa dengan tenang melaut," ujarnya.
”Segera realisasikan rencana pengadaan SPBU keliling itu," Habib menambahkan.