Lebih Mudah Pelihara Sumur Muda Daripada Tua
Mantan deputi keuangan SKK Migas, Ahmad Syahroza, menilai sumur tua lebih susah dipelihara oleh negara.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan deputi keuangan SKK Migas, Ahmad Syahroza, menilai sumur tua lebih susah dipelihara oleh negara. Namun baik pemerintah dan DPR lebih memilih mengelola sumur tua untuk produksi migas ketimbang sumur muda yang sekarang dicaplok pihak asing
"Mana lebih mahal, melihara muda apa yang tua. Kalau sudah tua luluran doang. Di industri migas ini sengaja pemikiran kita digiring," ujar Syahroza di Jakarta, Minggu (14/8/2014).
Syahroza mengungkapkan potensi kerugian negara dari cost recovery 15,6 persen dinaikan 16,5 persen. Hal itu sama saja membuang anggaran negara untuk perusahaan asing yang mengelola sumur muda.
"Namanya belanja perbandingannya nggak ada," ungkap Syahroza.
Syahroza juga memaparkan bahwa alasan pemerintah memberikan perusahaan asing untuk belajar teknologi. Namun kompetisi tak terjadi selama pemerintah tidak punya pengalaman mengelola sumur baru.
"Mau dapat tekonologi baru sistem baru tapi tidak berpengalaman, sehingga namanya kartel internasional," papar Syahroza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.