Yapani Raup Jutaan Rupiah dari Budidaya Jambu Kristal
Tujuh bulan berlangsung pasca pelatihan tersebut, tanaman jambu kristal miliknya membuahkan hasil yang melimpah.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -Yapani Kusuma Alam tak pernah membayangkan sebelumnya bakal mendapatkan oleh-oleh yang bisa mensejahterahkan dirinya dan petani lainnya yang ada di desanya.
Petani asal OKU Timur yang tergabung dalam Asosiasi Pasar Tani (Asparta) ini awalnya mengikuti pelatihan apresiasi teknologi benih buah-buahan non jeruk di Bogor pada tahun 2013.
Pada pelatihan tersebut, dirinya mendapatkan ilmu bagaimana membudidayakan jambu kristal asli Taiwan yang pada saat itu bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk ditanam di kampung halamannya Desa Cempaka Kecamatan Cempaka OKU Timur.
Oleh perwakilan kementerian pertanian ia dihadiahi dua batang jambu kristal. Dengan keyakinan yang kuat jambu tersebut akan tumbuh subur di kampungnya.
Akhirnya ia membeli sebanyak 20 batang, sehingga total ia mempunyai sebanyak 22 batang jambu kristal ditanam di kebun miliknya.
Tujuh bulan berlangsung pasca pelatihan tersebut, tanaman jambu kristal miliknya membuahkan hasil yang melimpah.
Tidak tanggung-tanggung sebanyak 80 kilogram per minggunya dihasilkan sebanyak 22 batang miliknya.
"Sungguh produksi jambu yang fantastik, per minggunya bisa menghasilkan 80 kilogram," ujar Yapani, Selasa (16/9) saat mengikuti open house BPTP Sumsel di Jalan H Burllian Km 6 Palembang.
Yarpani mengatakan, saat ini dirinya menanam sebanyak 600 batang jambu kristal. Niatnya mengembangkan lebih luas lagi kebun miliknya dengan alasan jambu kristal mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Per kilonya saja jambu kristal dihargai Rp 20 ribu. Bayangkan saja kalau 600 batang per minggunya bisa mengasilakan berton-ton jambu kristal.
"Selain produksinya bagus, harganya jauh lebih ekonomis dibandingkan jambu biji yang biasanya," katanya.
Adapun yang membedakan jambu kristal dengan jambu pada umumnya, yakni untuk jambu krital tidak memiliki biji, ukurannya lebih besar dan rasanya renyah sama seperti buah pir serta berkhasiat untuk penderita DBD dan menghaluskan kulit. "Saat ini saya tidak hanya jual buahnya, tapi menjual bibitnya juga," katanya.
Untuk bibit sebar dihargai Rp 30 ribu dan bibit indukan 50 ribu. Buah ini sangat cocok dikembangkan di Indonesia. Saat ini hasil buahnya sudah dipasok di kota Palembang, Serang, Tangerang dan Jakarta. "Tidak hanya pasar di Sumsel tapi juga di luar daerah," ungkapnya.
Banyak pengunjung yang mengikuti open house BPTP membeli buah jambu kristal milik Yapani, tidak hanya buah bibitnya pun laris manis dibeli pengunjung.
Salah satu pengunjung, Nuzul mengatakan, dirinya tertarik untuk membeli bibit dan menanamnya di belakang rumah. Karena selain produktivitas yang dihasilkan jambu kristal juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
"Saya coba tanam, mudah-mudahan bisa berhasil sama seperti pak Yapani," kata Nuzul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.