Pengalaman Penerbangan yang Tidak ‘Manusiawi’ Dengan Cathay Pacific
Seluruh penumpang di dalam pesawat menunggu selama lebih dari 4 jam untuk take off.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Salah seorang penumpang Cathay Pacific dengan penerbangan Jakarta menunju Vancouver transit di Hongkong menceritakan pengalaman yang kurang menyenangkan saat melakukan penerbangannya kepada Tribunnews.com.
Tanggal 21 September 2014, saya menumpang pesawat Cathay Pacific dengan nomor penerbangan CX889. Dengan jadwal penerbangan jam 2:00 pagi dengan tujuan Jakarta dan transit di Hongkong.
Semua berjalan seperti sesuai dengan rencana, tetapi setelah saya memasuki pesawat dan duduk menunggu untuk take off, pesawat tidak kunjung bergerak. Menit ke menit saya menunggu lewat sudah 1 jam, permintaan maaf terus di terdengar melalui pengeras suara di dalam pesawat.
Kegiatan menunggu terus berjalan, penundaan penerbangan (delay) pada pagi dini hari tersebut memakan waktu lebih dari 4 jam.
Seluruh penumpang di dalam pesawat menunggu selama lebih dari 4 jam untuk take off.
Jadi kami semua menunggu didalam pesawat selama 4 jam lebih dan kami baru take off jam 6 pagi.
Keterlambatan penerbangan dengan kondisi penumpang menunggu didalam pesawat selama lebih dari 4 jam adalah kondisi yang tidak manusiawi.
Selama perjalanan sekitar 15 jam dari Vancouver ke Hongkong saya berusaha untuk tidur, tetapi mungkin karena jam tidur sudah lewat atau memang saya tidak biasa untuk tidur didalam pesawat alhasil saya tidak tidur sama sekali selama perjalanan.
Setibanya di Hongkong kami sudah disambut oleh crew Cathay Pacific untuk mengurus penerbangan lanjutan dengan pesawat yang berbeda, karena tentu saja pesawat lanjutan dengan rencana awal pasti sudah tidak terkejar.
Penerbangan lanjutan yang langsung diberikan adalah menggunakan CX719 dengan waktu keberangkatan 16:00 pada hari yang sama.
Memperhitungkan kondisi saya yang terlalu lelah, saya meminta untuk memberikan fasilitas penginapan dan penerbangan lanjutan esok hari, supaya saya bisa berisitrahat dulu lalu terbang lagi esok harinya.
Jawaban dari Manager Cathay Pacific yang mengurus perubahan pesawat transit ini adalah, bisa tetapi untuk hotel Anda harus bayar sendiri. Setelah saya desak dengan sedikit berdebat bahwa kondisi ini adalah kesalahan Cathay Pacific maka keluar lagi alasan ke dua, bahwa penerbangan untuk besok pun tidak ada seat, semua penuh.
Jadi saya harus menerima kondisi: Terbang lanjutan jam 16:00 (boarding 15:35), disediakan hotel Novotel untuk istirahat yang lokasinya harus dicapai dengan cara keluar Custom dan balik lagi juga melalui pemeriksaan Custom yang penuh antrian. Sementara pengurusan perubahan perubahan penerbangan lanjutan berjalan begitu lamanya sehingga baru selesai jam 11:30.
Jadi saya hanya memiliki waktu sekitar 3 jam untuk keluar pemeriksaan Custom, naik bus menuju hotel, istirahat di hotel, balik lagi naik bus, masuk ke airport melalui pemeriksaan custom dengan antrian panjang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.