TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Tepung kelapa dari Sulawesi Utara (Sulut) pada September 2014 dieskpor ke 21 negara di dunia. Hal ini menunjukkan luasnya pasar untuk produk turunan kelapa.

"21 negara di dunia menjadi pasar untuk tepung kelapa Sulut. Komoditi andalan tersebut memiliki kualitas yang diakui seluruh negara," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Olvie Atteng.

Atteng menambahkan negara yang menjadi tujuan ekspor antara lain Rusia, Jerman, Brasil, Australia, Selandia Baru, Inggris, Belgia, Amerika Serikat, Slovenia, Afrika Selatan, Turki, Argentina, Belanda, Tiongkok, Korea, Cyprus, Malaysia, Chili, Yunani dan Prancis.

Terpisah, Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulut TH Siregar mengungkapkan tepung kelapa yang diekspor ke 21 negara sebanyak 987 ton dengan sumbangan devisa sebesar 2,17 juta dolar AS.

Hal tersebut menunjukkan tepung kelapa dari Sulut sangat diminati oleh pasar internasional, hal terlihat hampir setiap hari pada September 2014 pengiriman komoditas tersebut ke berbagai negara.

Untuk itu, para petani kelapa dan pengusaha di Sulut memanfaatkan peluang tersebut, dengan meningkatkan kuantitas tepung kelapa yang kualitasnya standar internasional.

Negara tujuan ekspor tepung kelapa (desiccated coconut) dari Sulut cukup beragam. Seperti di Eropa, yaitu Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, dan Rusia, serta sejumlah negara di Eropa Timur. Ada juga negara di Asia, Amerika dan Afrika. Untuk itu bisa dipastikan untuk beberapa tahun ke depan, tepung kelapa menjadi satu di antara produk andalan ekspor Sulut.

Jika dilihat total nilainya tepung kelapa menempati urutan keempat dari berbagai produk turunan kelapa yang diekspor ke luar negeri, setelah minyak kelapa kasar (crude coconut oil) penyumbang terbesar nilai ekspor Sulut, disusul minyak goreng kelapa, dan bungkil kopra.

Komoditas tepung kelapa yang biasa diminta pasar dunia ini, terutama untuk kategori tepung kelapa halus dan agak kasar (medium).(erv)