Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Program Subsidi untuk Rumah Tetap Bergulir

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan akan melanjutkan program FLPP untuk rumah dan rumah susun

Editor: Sanusi
zoom-in Program Subsidi untuk Rumah Tetap Bergulir
TRIBUN PEKANBARU/Theo Rizky
Sejumlah bocah bermain di kawasan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Jalan Karya Bakti, Kec Tenayan Raya, Pekanbaru, Selasa (23/9/2014). Meski pengerjaannya sudah rampung, namun Rusunawa bantuan Kementerian Pekerjaan Umum ini masih belum bisa dihuni karena belum adanya serahterima dari Kementerian Pekerjaan Umum kepada Pemerintah Kota Pekanbaru. (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Jokowi akan menganulir ketentuan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 3, 4, dan 5 Tahun 2014 tentang Proporsi Pendanaan Kredit Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera.

Pasalnya, melalui beleid itu, pemerintahan SBY akan menghentikan pemberian subsidi lewat Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk rumah pada 31 Maret 2015 nanti.

Nah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan akan melanjutkan program FLPP untuk rumah dan rumah susun (rusun). "Kebijakan lama akan kami batalkan karena banyak daerah yang masih bisa membangun rumah karena lahan masih tersedia, dan rusun hanya cocok untuk wilayah seperti Jakarta dan sekitarnya," ujar Basuki, akhir pekan lalu.

Basuki beralasan, jika FLPP hanya diprioritaskan untuk membangun rusun, maka dapat dipastikan anggaran untuk pembangunan rumah murah bersubsidi ini akan semakin membengkak. Dia mencontohkan rusun yang berisi 100 unit kamar rusun membutuhkan biaya Rp 13 miliar–Rp 15 miliar per menara.

Padahal, di beberapa wilayah, masih ditemukan rumah yang harganya di bawah Rp 100 juta per unit. Basuki menilai slogan penghematan anggaran tak sesuai jika pemerintah menjalankan kebijakan pembangunan perumahan jenis rumah susun.

Lebih jauh, Basuki mengatakan bakal membuat regulasi baru dengan aturan main yang lebih jelas mengenai kriteria wilayah yang bisa menyelenggarakan FLPP khusus untuk rusun dan wilayah yang masih bisa membangun rumah.

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy menyambut baik rencana terbaru pemerintahan baru ini.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, sejak awal REI menentang jika FLPP untuk rumah akan dihapus karena akan mempersulit masyarakat untuk mendapatkan rumah. "Hitungan kami sebagai pengembang, untuk membangun rusun itu jauh lebih mahal ketimbang membangun rumah," ujarnya.

Meski begitu, Eddy menyarankan pemerintah untuk mengevaluasi program FLPP pada sejumlah daerah yang areanya sudah sempit dan tak bisa lagi berkembang. "FLPP harus dievaluasi untuk kota seperti Jakarta," ujarnya.(Fahriyadi)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas