Pesawat ATR Milik Garuda Batal Terbang di Banyuwangi
Pesawat Garuda jenis ATR 72- 600 dengan nomor penerbangan GA 7304 batal melanjutkan terbang ke Bali
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Pesawat Garuda jenis ATR 72- 600 dengan nomor penerbangan GA 7304 batal melanjutkan terbang ke Bali dari Bandara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi, Kamis (13/11/2014), karena tiba-tiba mundur di pelataran parkir pesawat.
Andi Hendra Suryaka, Kepala Bandar Udara Blimbingsari, menjelaskan kronologis insiden tersebut. Menurut dia, pesawat yang terbang dari Surabaya itu tiba di Bandara Blimbingsari sekitar pukul 12.30 Wib.
"Tiba-tiba saja pesawat mundur sekitar 5 sampai 6 meter dari posisi awal sehingga roda pesawat keluar dari apron kurang dari setengah meter menyentuh rumput," ujar Andi.
Sesuai dengan prosedur, pesawat tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Bali.
"Kami masih menunggu tim investigasi untuk mengetahui penyebab pesawat mundur. Setelah itu baru bisa ditarik keluar. Rencananya, menurut info, pihak maskapai akan mengirimkan alat dari Bali atau Surabaya," katanya.
Menurut Andi, insiden tersebut tidak mengganggu arus penerbangan lainnya karena posisinya berada di pinggir landasan.
"Semua masih lancar. Wings juga baru saja terbang," ucapnya.
Pesawat yang berkapasitas 72 orang tersebut rencananya akan sampai di Bandara Ngurah Rai setelah penerbangan selama 20 menit. Sementara itu, Yadi, salah satu penumpang mengaku saat di dalam pesawat, dia merasa pesawatnya mundur dalam beberapa detik lalu berhenti.
Setelah itu, para penumpang dipersilakan turun karena alasan kesalahan teknis.
"Mundurnya cepat tidak ada goncangan. Baling-baling juga berputar. Tiba-tiba saja berhenti dan kami diminta turun karena ada kesalahan teknis," ungkapnya.
Sementara itu, untuk tiket, penumpang diarahkan untuk refund, reschedule atau menempuh jalan darat ke Bali dengan fasilitas Garuda.
"Kalau saya memilih menggunakan kendaraan darat karena besok harus kerja," ujar laki-laki yang tinggal di Denpasar tersebut.(Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati)