JK Pastikan Stok BBM Hingga Akhir Tahun Aman
Wakil Presiden Jusuf Kalla, optimistis masyarakat bakal lebih hemat mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM) usai harganya dinaikkan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla, optimistis masyarakat bakal lebih hemat mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM) usai harganya dinaikkan. Dengan demikian, pemerintah yakin bisa menjaga pasokan BBM bersubsidi hingga akhir tahun.
Menurut pria yang akrab disapa JK tersebut, serbuan masyarakat ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) hanya terjadi malam tadi menjelang penetapan harga. "Selama satu minggu akan turun. Ada orang punya mobil akan kurangi perjalanan," katanya usai menghadiri acara Risk And Governence Summit 2014, Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).
Kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi mencapai Rp 2.000 diambil setelah pemerintah melakukan penghitungan yang cermat. Mulai dari turunnya harga minyak mentah menjadi sekitar 72 dolar AS per barrel, serta turunnya nilai tukar rupiah menjadi sekitar Rp 12.000 per dolar AS.
JK menuturkan, masyarakat dinilai mampu menghadapi kenaikan harga bensin Premium yang mencapai Rp 8.500 per liter, dan harga solar yang mencapai Rp 7.500.
Kebijakan naikknya harga BBM bersubsidi itu adalah dampak dari pengalihan. JK mengingatkan bahwa anggaran untuk menyubsidi BBM seharusnya bisa dialihkan ke sektor-sektor yang lebih produktif.
"Kita memindahkan subsidi dari konsumtif ke produktif. Akibat kebijakan itu kenaikan BBM. Jadi BBM naik itu akibat saja. Supaya anda punya jalan lebih baik, sekolah lebih baik rumah sakit lebih baik," tuturnya.