Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Jokowi: Perizinan itu Hanya Selembar Kertas

Salah satu masalah yang kerap didengungkan dalam pembangunan infrastruktur adalah masalah perizinan.

Editor: Sanusi
zoom-in Jokowi: Perizinan itu Hanya Selembar Kertas
Tribunnews/Dany Permana
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri-menteri terkait mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2014). Mulai pukul 00.00 tanggal 18 November 2014 harga BBM bersubsidi mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000, jenis premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 sedangkan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu masalah yang kerap didengungkan dalam pembangunan infrastruktur adalah masalah perizinan. Hal itu membuat geram Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dengan tegas menyampaikan fokus utama rezimnya adalah pembangunan infrastruktur.

"Perizinan yang sangat lambat, masa izin power plant sampai enam tahun? Ini yang mau kita ubrak-abrik harus rampung. Ini hanya masalah niat. Izin itu apa sih? Selembar kertas. Masa (mengurus perizinan sampai) bulanan saja tidak boleh, ini tahunan," ujar Presiden Joko Widodo sambil menepuk dahinya saat makan malam yang digelar Bank Indonesia, Kamis (20/11/2014).

Ia menyebutkan, membenahi masalah perizinan bukan tujuan akhir. Pekerjaan ini baru langkah pertama dari pekerjaan lebih besar, yaitu pembangunan fasilitas umum yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi dan hajat hidup banyak orang.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengungkapkan pentingnya pembangunan beberapa infrastruktur penting. Pembangunan alternatif penghubung antarpulau, pabrik, serta pembangkit listrik merupakan beberapa prioritas yang harus segera dibangun.

Sayangnya, penyediaan infrastruktur pun terbentur masalah lain. Selain masalah perizinan dari instansi terkait, ada pula masalah pembebasan lahan. Presiden menuturkan, pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan kawasan industri, semuanya terbentur masalah ini.

Pembebasan lahan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, investasi asing jangka panjang merupakan salah satu alternatif yang menguntungkan. Namun, ada anggapan bahwa investor asing akan "membawa lari" hasil investasinya.

Hal tersebut ditampik oleh Presiden Joko Widodo. Menurut dia, tidak mungkin investor pergi membawa lari jalan tol, pabrik, dan pelabuhan. Ia membandingkan dengan Tiongkok yang tidak alergi dengan investasi asing. Negeri Tirai Bambu ini membuka kesempatan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya bagi pembangunan infrastruktur.

Berita Rekomendasi

Menurut Jokowi, ia sempat bertanya kepada Wakil Ketua Partai Komunis China mengenai pembukaan investasi asing tersebut. "Kenapa Tiongkok berani membuka lebar investasi. (Menurut Wakil Ketua Partai Komunis China) Kita buka siapa pun boleh masuk. Dia buat jalan, buat pelabuhan, masa dia angkut. Dalam 10 sampai 20 tahun pasti akan kembali ke kita. Tidak mungkin dia buat pabrik, pabriknya dibawa. Ini, saya kira, pekerjaan kita bersama. Mari kita bekerja untuk negara yang kita cintai," ucap Jokowi.(Tabita Diela)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas