TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Citilink Indonesia, anak usaha Garuda Indonesia, membukukan laba sebesar 3,8 juta dolar AS sepanjang kuartal III 2014. “Pada periode yang sama di 2013, Citilink rugi 5,6 juta dolar AS,” ungkap CEO Citilink, Arief Wibowo, Minggu (23/11/2014).

Arief mengatakan, keuntungan perseroan ditopang dari naiknya pendapatan usaha hingga 63 persen menjadi 114,5 juta dolar AS. Sementara pada periode sama tahun lalu pendapatan perseroan hanya 70,1 juta dolar AS. Pasokan pendapatan berasal dari penerbangan berjadwal sebesar 111,7 juta dolar AS dan charter 2,7 juta dolar AS.

Sepanjang kuartal III 2014, Citilink mengangkut 2.098.558 penumpang. Angka tersebut naik 65 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 1.271.963 penumpang.

Arief memperkirakan sisa waktu yang ada di kuartal terakhir 2014 masih berat karena pertumbuhan makro ekonomi flat sementara rupiah sudah terdepresiasi mendekati 30 persen.

“Hal yang menjadi tantangan di industri penerbangan sekarang persaingan itu tidak linier atau berhadapan dengan sesama segmen. Kalau kondisi rupiah masih di atas Rp 12 ribu, tantangannya berat melewati bulan keramat Januari-April 2015, apalagi kami kedatangan lima pesawat baru di periode semester I- 2015,” jelasnya.