Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Jokowi Hadapi Masalah Sama untuk Elpiji 3 Kg

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria, menilai pemerintah saat ini harus memberitahukan masyarakat akan kenaikan harga elpiji 3 kg

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Pemerintah Jokowi Hadapi Masalah Sama untuk Elpiji 3 Kg
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Ribuan barang bukti tabung gas elpiji (LPG) oplosan 3 kilogram, 12 kilogram, dan 50 kilogram ditunjukkan pada gelar perkara kasus pengalihan gas LPG secara ilegal di Reskrimsus Polda Jateng, Jalan Sukun, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (10/10/2014). Dari dua tempat pengalihan gas LPG, yaitu dari Jalan MT Haryono petugas menyita sebanyak 315 tabung dan dari gudang LPG di Dukuh Krajan, Kaliwenang, Tanggungharjo, Grobogan disita sebanyak 4.902 tabung, yang terdiri dari tiga jenis ukuran tabung. Aksi yang dilakukan pelaku berupa memindahkan isi tabung LPG bersubsidi ke tabung non subsidi. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria, menilai pemerintah saat ini harus memberitahukan masyarakat soal rencana kenaikan harga elpiji 3 kg. Sebab beban subsidi untuk elpiji 3 kg, sudah menjadi masalah setiap pemerintahan.

"Subsidi elpiji 3 kg yang terus menerus diberikan dengan tanpa mengoreksi besarannya, pasti akan melahirkan persoalan yang sama bagi pemerintah," ujar Sofyano, Selasa (25/11/2014).

Sofyano memaparkan, jika pemerintah akan menaikkan harga elpiji 3 kg, pasti akan menjadi momok tersendiri. Pasalnya kenaikan tersebut tanpa memiliki dasar hukum yang kuat yang tidak berdasarkan Undang-undang. "Cepat atau lambat pasti akan menjadi bumerang bagi pemerintah yang berkuasa," papar Sofyano.

Hingga saat ini subsidi elpiji 3 kg terus meningkat tiap tahun. Pada 2014, subsidi elpiji tabung 3 kg sudah mencapai sekitar Rp 55 triliun. Jumlah penerima paket program konversi minyak tanah ke elpiji, sejak dimulainya konversi minyak tanah pada 2007-2014, telah mencapai jumlah sekitar 58 juta paket atau 58 juta kepala keluarga.

"Dampak dari penggunaan yang di luar ketentuan pemerintah tersebut adalah kuota elpiji 3 kg selalu terlampaui," kata Sofyano.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas